Kepolisian Daerah Kalbar menyiapkan tim psikologis bagi keluarga korban maskapai Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1).
"Kami telah menyiapkan tim psikologis untuk melakukan trauma healing bagi keluarga korban yang membutuhkannya," kata Kapolda Kalbar Irjen Pol. R. Sigid Tri Hardjanto di Sungai Raya, Ahad.
Dalam kesempatan itu, Irjen Pol. R. Sigid menyatakan bahwa Tim DVI Biddokkes Polda Kalbar hingga saat ini sudah mengambil 10 sampel darah dari pihak keluarga korban.
"Hingga saat ini ada 14 orang yang sudah diwawancarai oleh Tim DVI Polda Kalbar, 10 orang di antaranya sudah diambil sampel DNA-nya, rencana besok pagi (11/1) sampelnya dikirim ke Jakarta," ujarnya.
Setelah pihaknya mendapatkan informasi tentang hilangnya kontak pesawat tujuan Pontianak, Sabtu (9/1), Polda Kalbar langsung membentuk posko di Bandara Supadio dan menyiapkan personel yang berkompeten dari DVI hingga tim psikologi.
"Saat ini tim psikologi diterjunkan untuk mendampingi keluarga korban untuk membantu mengatasi trauma healing itu," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya terus bersinergi dan berkoordinasi.
"Koordinasi dan skema pengamanan telah ada. Skema telah kami siapkan untuk berbagai hal, termasuk untuk pengawalan nantinya," katanya.
Sebelumnya, pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kami telah menyiapkan tim psikologis untuk melakukan trauma healing bagi keluarga korban yang membutuhkannya," kata Kapolda Kalbar Irjen Pol. R. Sigid Tri Hardjanto di Sungai Raya, Ahad.
Dalam kesempatan itu, Irjen Pol. R. Sigid menyatakan bahwa Tim DVI Biddokkes Polda Kalbar hingga saat ini sudah mengambil 10 sampel darah dari pihak keluarga korban.
"Hingga saat ini ada 14 orang yang sudah diwawancarai oleh Tim DVI Polda Kalbar, 10 orang di antaranya sudah diambil sampel DNA-nya, rencana besok pagi (11/1) sampelnya dikirim ke Jakarta," ujarnya.
Setelah pihaknya mendapatkan informasi tentang hilangnya kontak pesawat tujuan Pontianak, Sabtu (9/1), Polda Kalbar langsung membentuk posko di Bandara Supadio dan menyiapkan personel yang berkompeten dari DVI hingga tim psikologi.
"Saat ini tim psikologi diterjunkan untuk mendampingi keluarga korban untuk membantu mengatasi trauma healing itu," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya terus bersinergi dan berkoordinasi.
"Koordinasi dan skema pengamanan telah ada. Skema telah kami siapkan untuk berbagai hal, termasuk untuk pengawalan nantinya," katanya.
Sebelumnya, pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021