Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk bersyukur karena Indonesia mampu mengelola pandemik COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian.
"Walau pandemik belum berlalu tapi kita bersyukur bahwa kita termasuk negara yang mampu mengelola tantangan ini, penanganan kesehatan yang bisa dikendalikan dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan pertumbuhan ekonomi yang sudah naik kembali sejak kuartal 3 lalu meski dalam kondisi minus," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut di hadapan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-48 PDIP.
Perayaan HUT tersebut dilakukan secara tatap muka maupun virtual. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri maupun Presiden Jokowi memberikan sambutan melalui sambungan "video conference" yang juga diikuti Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju.
Sedangkan para kader hadir di beberapa lokasi seperti di DKI Jakarta, kota Bogor, kabupaten Bogor dan kota Depok untuk mengikuti gerakan penghijauan dan membersihkan sungai yang dipusatkan di Sungai Ciliwung terkait dengan tema HUT Ke-48 PDIP "Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan".
"Tahun 2020 yang baru saja kita lalui benar-benar menguji ketangguhan kita, menguji keuletan sebagai bangsa besar ujian yang tidak mudah, sebuah ujian yang sangat sulit pandemik COVID-19 telah mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi di seluruh dunia," tutur Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, ada 215 negara di seluruh dunia mengalami masalah yang sama dan tercatat sekitar 90 juta orang telah terpapar COVID-19 serta 1,9 juta meninggal karena pandemik.
"Indonesia juga mengalami hal yang sama dan pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang luar biasa untuk mengurangi dampak dan krisis ini dan masyarakat juga harus memulai cara-cara hidup baru yang pasti juga tidak mudah," ujar Presiden.
Presiden Jokowi meminta agar masyarakat terus menjaga keseimbangan antara mencegah pandemik sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Keseimbangan ini yang harus terus kita jaga, sebentar lagi vaksinasi akan kita mulai kita ingin vaksinasi dimulai secepat-cepatnya setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat atau 'Emergency Use Authorization' sesuai kaidah-kaidah akademis dan standar WHO yang mewajibkan itu," ucap Presiden menambahkan.
Presiden Jokowi mengaku pemerintah masih menunggu keputusan dari BPOM mengenai EUA.
"Mungkin minggu ini segera terbit dan vaksinasi juga segera kita mulai. Namun walau vaksinasi sudah dimulai saya titip agar setiap protokol kesehatan harus disiplin kita gunakan," ucap Presiden berharap.
Presiden Jokowi juga mengatakan pemerintah sudah menyiapkan 3 juta dosis vaksin COVID-19 yang siap digunakan.
"Minggu depan datang 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku, vaksin tersebut kurang lebih sudah terdistribusi ke daerah-daerah dan rencananya akan digunakan untuk 1,6 juta tenaga medis di 34 provinsi sebagai awal, selanjutnya anggota TNI, Polri, guru dan masyarakat kita semua," papar Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Walau pandemik belum berlalu tapi kita bersyukur bahwa kita termasuk negara yang mampu mengelola tantangan ini, penanganan kesehatan yang bisa dikendalikan dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan pertumbuhan ekonomi yang sudah naik kembali sejak kuartal 3 lalu meski dalam kondisi minus," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut di hadapan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-48 PDIP.
Perayaan HUT tersebut dilakukan secara tatap muka maupun virtual. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri maupun Presiden Jokowi memberikan sambutan melalui sambungan "video conference" yang juga diikuti Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju.
Sedangkan para kader hadir di beberapa lokasi seperti di DKI Jakarta, kota Bogor, kabupaten Bogor dan kota Depok untuk mengikuti gerakan penghijauan dan membersihkan sungai yang dipusatkan di Sungai Ciliwung terkait dengan tema HUT Ke-48 PDIP "Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan".
"Tahun 2020 yang baru saja kita lalui benar-benar menguji ketangguhan kita, menguji keuletan sebagai bangsa besar ujian yang tidak mudah, sebuah ujian yang sangat sulit pandemik COVID-19 telah mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi di seluruh dunia," tutur Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, ada 215 negara di seluruh dunia mengalami masalah yang sama dan tercatat sekitar 90 juta orang telah terpapar COVID-19 serta 1,9 juta meninggal karena pandemik.
"Indonesia juga mengalami hal yang sama dan pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang luar biasa untuk mengurangi dampak dan krisis ini dan masyarakat juga harus memulai cara-cara hidup baru yang pasti juga tidak mudah," ujar Presiden.
Presiden Jokowi meminta agar masyarakat terus menjaga keseimbangan antara mencegah pandemik sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Keseimbangan ini yang harus terus kita jaga, sebentar lagi vaksinasi akan kita mulai kita ingin vaksinasi dimulai secepat-cepatnya setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat atau 'Emergency Use Authorization' sesuai kaidah-kaidah akademis dan standar WHO yang mewajibkan itu," ucap Presiden menambahkan.
Presiden Jokowi mengaku pemerintah masih menunggu keputusan dari BPOM mengenai EUA.
"Mungkin minggu ini segera terbit dan vaksinasi juga segera kita mulai. Namun walau vaksinasi sudah dimulai saya titip agar setiap protokol kesehatan harus disiplin kita gunakan," ucap Presiden berharap.
Presiden Jokowi juga mengatakan pemerintah sudah menyiapkan 3 juta dosis vaksin COVID-19 yang siap digunakan.
"Minggu depan datang 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku, vaksin tersebut kurang lebih sudah terdistribusi ke daerah-daerah dan rencananya akan digunakan untuk 1,6 juta tenaga medis di 34 provinsi sebagai awal, selanjutnya anggota TNI, Polri, guru dan masyarakat kita semua," papar Presiden.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021