Iksan Adlan Hakim (33) salah satu korban kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang pertama tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Sabtu, langsung dimakamkan oleh pihak keluarganya.
Dari 20 korban asal Kalbar, jenazah Iksan yang pertama tiba di Kalbar dan langsung dimakamkan di Kota Pontianak. Isak tangis menyambut kedatangan peti jenazah korban setibanya di terminal VIP Pemerintah Daerah (Pemda) Kalbar.
"Kami sudah iklas atas kejadian ini, dan jenazahnya akan segera kami makamkan hari ini," kata M Nasir, ayah korban saat berada di rumah duka di Jalan A Rahman Gang Ikrar Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak.
Ia mengatakan, pihak keluarga besarnya sangat bersyukur jenazah Iksan dapat dibawa pulang ke Pontianak. Keluarga besar almarhum lanjutnya juga menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada pihak yang membantu proses pencarian dan pemulangan jenazah ini.
"Kami mengharapkan doa, semoga almarhum ditempatkan di tempat yang sebaik-baiknya. Mungkin anak kami selama masa hidupnya, bila ada kesalahan, mohon dimaafkan," katanya.
Sebelum dimakamkan, almarhum Ihsan terlebih dulu dibawa ke rumah duka, kemudian shalat jenazah dilanjutkan di Masjid Baitul Rahim. Almarhum dimakamkan di pemakaman umum Gang Hasanah yang terletak di Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Barat, tidak jauh dari rumah orangtua almarhum.
Mendiang Ihsan menurut informasi pihak keluarga merupakan seorang pemuda yang sukses dalam berwirausaha. Ia baru saja melepas masa lajangnya dengan mempersunting Putri Wahyuni Effendi (25) gadis asal Pekanbaru pada 7 Maret 2020.
Masih dari cerita M Nasir, Iksan dan istrinya, tahun ini berencana akan menggelar ngunduh mantu di Pontianak pada April 2020 lalu. Karena pandemi COVID-19 semuanya batal dan diundur pada 16 Januari 2021 atau tepat saat ia dimakamkan hari ini.
Suasana haru dan tumpahan tagisan, semakin terasa ketika peti janazah korban itu dimasukan ke liang lahat di pemakaman umum Gang Hasanah. Hampir seluruh keluarga hadir di pemakaman, diiringi doa oleh pihak keluarga dan para kerabat yang hadir, prosesi pemakaman iksan pukul 16.00 WIB berjalan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Dari 20 korban asal Kalbar, jenazah Iksan yang pertama tiba di Kalbar dan langsung dimakamkan di Kota Pontianak. Isak tangis menyambut kedatangan peti jenazah korban setibanya di terminal VIP Pemerintah Daerah (Pemda) Kalbar.
"Kami sudah iklas atas kejadian ini, dan jenazahnya akan segera kami makamkan hari ini," kata M Nasir, ayah korban saat berada di rumah duka di Jalan A Rahman Gang Ikrar Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak.
Ia mengatakan, pihak keluarga besarnya sangat bersyukur jenazah Iksan dapat dibawa pulang ke Pontianak. Keluarga besar almarhum lanjutnya juga menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada pihak yang membantu proses pencarian dan pemulangan jenazah ini.
"Kami mengharapkan doa, semoga almarhum ditempatkan di tempat yang sebaik-baiknya. Mungkin anak kami selama masa hidupnya, bila ada kesalahan, mohon dimaafkan," katanya.
Sebelum dimakamkan, almarhum Ihsan terlebih dulu dibawa ke rumah duka, kemudian shalat jenazah dilanjutkan di Masjid Baitul Rahim. Almarhum dimakamkan di pemakaman umum Gang Hasanah yang terletak di Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Barat, tidak jauh dari rumah orangtua almarhum.
Mendiang Ihsan menurut informasi pihak keluarga merupakan seorang pemuda yang sukses dalam berwirausaha. Ia baru saja melepas masa lajangnya dengan mempersunting Putri Wahyuni Effendi (25) gadis asal Pekanbaru pada 7 Maret 2020.
Masih dari cerita M Nasir, Iksan dan istrinya, tahun ini berencana akan menggelar ngunduh mantu di Pontianak pada April 2020 lalu. Karena pandemi COVID-19 semuanya batal dan diundur pada 16 Januari 2021 atau tepat saat ia dimakamkan hari ini.
Suasana haru dan tumpahan tagisan, semakin terasa ketika peti janazah korban itu dimasukan ke liang lahat di pemakaman umum Gang Hasanah. Hampir seluruh keluarga hadir di pemakaman, diiringi doa oleh pihak keluarga dan para kerabat yang hadir, prosesi pemakaman iksan pukul 16.00 WIB berjalan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021