Bea Cukai Nanga Badau, Kecamatan Badau, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menyatakan ada enam komoditas daerah tersebut siap diekspor ke Malaysia, namun masih terkendala lockdown di Malaysia.
 
"Komoditas yang siap ekspor itu madu, sahang, kain tenun, kerajinan tangan,minyak atsiri, dan kayu lapis, tetapi masih terkendala lockdown Malaysia," Kepala Bea Cukai Nanga Badau Wijang di Badau perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Minggu.
 
Disampaikan Wijang, komoditas itu bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat bahkan bisa menambah pendapatan daerah.

 
Sahang atau lada milik warga perbatasan salah satu komoditi Kapuas Hulu yang siap di eskpor melalui pintu batas Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat. (Foto Istimewa)
 
Menurut dia, dalam menggali potensi daerah yang bisa diekspor, Bea Cukai Badau sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kapuas Hulu dan Pemkab Sintang.
 
"Sejumlah komoditas itu jika terus dikembangkan bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD) dan ekonomi masyarakat, hanya saja kita belum tahu kapan lockdown berakhir, begitu Malaysia sudah tidak lockdown, aktivitas ekspor langsung kita lakukan," ucap Wijang.
 
 
Dia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar pintu negara Indonesia-Malaysia bisa segera dibuka kembali.
 
"Semoga pandemi segera berakhir, agar pertumbuhan ekonomi masyarakat kembali normal," kata Wijang.
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021