Anggota DPRD Kayong Utara, Kalimantan Barat Bung Tomo mengajak masyarakat di saat pandemi COVID-19 memanfaatkan lahan tidur untuk menanam berbagai jenis tanaman yang mudah dijual di pasar dan harganya relatif stabil.
"Saat ini saya sedang menanam ubi gajah, jahe dan pinang di beberapa lokasi tanah pribadi untuk menambah penghasilan dan mengedukasi masyarakat Kayong Utara agar tidak menyerah dan membaca peluang di tengah wabah COVID-19 yang belum tahu kapan berakhirnya," ujarnya saat dihubungi di Sukadana, Kayong Utara, Selasa.
Ia menjelaskan alasan bahwa apa yang ditanam tersebut pasarnya sudah ada dan masih luas seperti jahe. Kemudian dari harganya pun cukup stabil. Selain itu untuk ubi gajah di Sungai Awan, Kabupaten Ketapang, ada pabrik yang bisa menampung berapa pun ubi yang ada.
"Apalagi di sini kan cukup dekat jadi biaya akomodasi lebih murah," kata dja.
Ia melanjutkan, seperti tanaman pinang sendiri yang termasuk tumbuhan palem ini merupakan komoditi ekspor yang permintaannya cukup tinggi dan harganya masih tetap stabil di tengah guncangan ekonomi.
"Pinang ini komoditas yang diminati luar negeri dan memiliki harga yang cukup tinggi. Untuk saat ini saja di tengah COVID-19 harga pinang masih cukup stabil khususnya di Pulau Maya dengan harga pinang stabil masyarakat bisa lebih terbantu," jelasnya .
Ia berharap ke depannya bahan baku di Kayong Utara bisa tersedia melimpah seiring semangat masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk meningkatkan pendapatan per kapitan masyarakat.
"Kita akan melihat seberapa banyak bahan baku yang kita hasilkan. Kalau sudah memenuhi kriteria kita akan dorong baik dari pihak ketiga maupun dari pemerintah itu sendiri untuk membangun pabrik jadi hasil komoditi kita bisa kita olah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saat ini saya sedang menanam ubi gajah, jahe dan pinang di beberapa lokasi tanah pribadi untuk menambah penghasilan dan mengedukasi masyarakat Kayong Utara agar tidak menyerah dan membaca peluang di tengah wabah COVID-19 yang belum tahu kapan berakhirnya," ujarnya saat dihubungi di Sukadana, Kayong Utara, Selasa.
Ia menjelaskan alasan bahwa apa yang ditanam tersebut pasarnya sudah ada dan masih luas seperti jahe. Kemudian dari harganya pun cukup stabil. Selain itu untuk ubi gajah di Sungai Awan, Kabupaten Ketapang, ada pabrik yang bisa menampung berapa pun ubi yang ada.
"Apalagi di sini kan cukup dekat jadi biaya akomodasi lebih murah," kata dja.
Ia melanjutkan, seperti tanaman pinang sendiri yang termasuk tumbuhan palem ini merupakan komoditi ekspor yang permintaannya cukup tinggi dan harganya masih tetap stabil di tengah guncangan ekonomi.
"Pinang ini komoditas yang diminati luar negeri dan memiliki harga yang cukup tinggi. Untuk saat ini saja di tengah COVID-19 harga pinang masih cukup stabil khususnya di Pulau Maya dengan harga pinang stabil masyarakat bisa lebih terbantu," jelasnya .
Ia berharap ke depannya bahan baku di Kayong Utara bisa tersedia melimpah seiring semangat masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk meningkatkan pendapatan per kapitan masyarakat.
"Kita akan melihat seberapa banyak bahan baku yang kita hasilkan. Kalau sudah memenuhi kriteria kita akan dorong baik dari pihak ketiga maupun dari pemerintah itu sendiri untuk membangun pabrik jadi hasil komoditi kita bisa kita olah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021