Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengaku optimistis produktivitas pertanian di kabupaten itu pada tahun ini akan tetap meningkat dan tidak terpengaruh pada pandemi COVID-19.

"Dengan dukungan dari banyak pihak dan sistem kepong bakol yang kita terapkan, saya yakin pertanian kita bisa terus meningkat hasilnya dan tidak terpengaruh pada pandemi COVID-19," kata Muda di Sungai Raya, Jumat.

Muda menyatakan, sejak tahun 2020 lalu, kabupaten yang dipimpinnya sudah menjadi pilot project penerapan peran teknologi di bidang pertanian. Nantinya konsep ini juga dikembangkan di desa potensi-potensi pertanian lainnya Provinsi Kalbar.

"Ini diarahkan untuk pengembangan sistem industri 4.0 basisnya adalah internet, sehingga saat ini kami bekerja sama BI Kalbar dan Infokom yang akan fokus ke wilayah-wilayah potensial yang masih blank spot," tutur dia.

Dia menambahkan, penduduk pedesaan mayoritas berprofesi sebagai petani, sehingga sentuhan program kegiatan di desa harus berbasis pertanian. Hal itu diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di wilayah pedesaan.

"Hal ini tentunya harus dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi dan informasi yang ada, petani diharapkan dapat diberdayakan, sehingga tujuan pembangunan dapat dicapai. Ini yang akan kita matangkan lagi di tahun 2021 ini tentu dengan berbagai pembenahan yang ada," kata Muda.

Seperti diketahui, pemerintah Kabupaten Kubu Raya pada tahun lalu bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalbar akan memaksimalkan potensi pertanian melalui program peningkatan pertanian berbasis digital farming. Diterapkan pertanian berbasis digital ini, menjadikan Kubu Raya sebagai kabupaten satu-satu di Pulau Kalimantan.

Untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Kubu Raya, BI telah menyediakan dua alat pemancar yang dipasang di hamparan lahan padi seluas 100 hektare, yang mana setiap satu alatnya diperuntukkan untuk 50 hektare hamparan lahan dan Kubu Raya merupakan Kabupaten pertama di Pulau Kalimantan yang menerapkan pertanian berbasis digital farming ini. 
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021