Pedagang di pusat oleh-oleh Kota Pontianak alami penurunan jumlah pengunjung akibat dampak pandemi COVID-19.

“Kalau masa-masa pandemi ini penurunan pengunjung bisa mencapai 90 persen,” kata Ikram, satu di antara pedagang di pusat oleh-oleh PSP Pontianak saat ditemui di toko miliknya, Jumat. 

Menurutnya, pandemi ini memberikan dampak yang besar bagi penjualan di tokonya. Sedikitnya jumlah pengunjung yang datang mengakibatkan pendapatan ikut turun drastis.

Sepinya wisatawan yang berkunjung mengakibatkan berkurangnya jumlah penjualan. Untuk mengatasi hal tersebut, sejumlah pedagang membatasi penambahan stok barang selama pandemi ini.

“Sementara ini kita menjual barang yang ada dulu. Kalau untuk menambah stok kita masih belum berani karena belum tahu kapan pandemi berakhir,” katanya. 

Pusat oleh-oleh terbesar di Kalimantan Barat ini sendiri menjual berbagai macam cenderamata mulai dari aksesoris, kain, pakaian adat, miniatur tugu khatulistiwa hingga makanan khas daerah.

Tempat ini tentunya menarik para wisatawan luar daerah yang datang berkunjung ke Kota Pontianak dan ingin membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang ke daerahnya.

Namun semenjak pandemi COVID-19 masuk maret 2020 lalu, hanya warga lokal saja yang membeli barang souvenir tersebut. 

Hal tersebut dirasakan oleh Syarifa, salah satu penjaga toko oleh-oleh yang ada di PSP Pontianak. 

“Biasanya yang beli di sini orang Jakarta, tapi setelah pandemi ini cuma orang-orang daerah sini saja yang beli,” katanya.

Selain itu para pedagang juga mengaku bahwa hingga saat ini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah. 
  
 

Pewarta: Nuritasya dan Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021