Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk korban banjir di daerah tersebut.
“Bantuan logistik tersebut saat ini sudah dikirim ke sejumlah kecamatan yang terendam banjir, termasuk di jalur perbatasan. Untuk sasaran pengiriman bantuan dipastikan terbagi untuk tiap-tiap daerah yang terdampak banjir,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinsos P3A Kabupaten Bengkayang Antonius Freddy Rommy saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Ia menjelaskan bantuan logistik itu antara lain berupa beras dan mi instan. Wilayah prioritas penyaluran bantuan atau yang parah terdampak banjir, yakni Kecamatan Lumar, Ledo, dan Sanggau Ledo.
"Kita hari ini mengirim bantuan logistik ke empat kecamatan terdampak banjir ini yang kedua kali setelah bulan lalu juga terjadi bencana banjir di Kecamatan Seluas," kata dia.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala BNN Kabupaten Bengkayang ini juga mengatakan pihaknya juga akan mendirikan posko atau dapur umum di Kecamatan Ledo, lokasi terdampak banjir.
"Dalam waktu dekat, kami akan mendirikan dapur umum di lokasi-lokasi yang terdampak banjir,” katanya.
Rommy juga memastikan ketersediaan beras untuk beberapa bulan ke depan masih aman. Saat ini, Pemkab Bengkayang masih memiliki stok beras kurang lebih 55 ton yang siap disalurkan kepada warga jika masih terjadi banjir.
Kendati demikian, ia juga tak menampik fakta bahwa saat ini masih ada beberapa kekurangan logistik lain, seperti gula pasir, mi instan, minyak goreng, serta barang kebutuhan untuk ibu hamil.
“Dengan kondisi tersebut kita berharap adanya partisipasi dari semua pihak untuk memenuhi kekurangan logistik tersebut dalam rangka membantu antarsesama yang terkena musibah,” kata dia.
Banjir terjadi di daerah itu karena curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari belakangan.
Di Kecamatan Ledo, setidaknya ada enam desa terdampak banjir, meliputi Lesabela, Lomba Karya, Seles, Rodaya, Dayung, dan Suka Jaya. Banjir tersebut sebagai kedua kalinya setelah sebelumnya pada pertengahan Januari lalu. Ketinggian air mencapai 1,5 meter bahkan lebih sehingga mengakibatkan jalur menuju perbatasan Jagoi Babang lumpuh.
"Saya perkirakan banjir akan terus naik, karena saat ini hujan masih turun. Terlebih jika berkaca dari kejadian sebelum-sebelumnya kita kerap mendapatkan air kiriman dari daerah lain, seperti Bengkayang, Lumar dan juga Kendaek," kata Camat Ledo Marimin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Bantuan logistik tersebut saat ini sudah dikirim ke sejumlah kecamatan yang terendam banjir, termasuk di jalur perbatasan. Untuk sasaran pengiriman bantuan dipastikan terbagi untuk tiap-tiap daerah yang terdampak banjir,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinsos P3A Kabupaten Bengkayang Antonius Freddy Rommy saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Ia menjelaskan bantuan logistik itu antara lain berupa beras dan mi instan. Wilayah prioritas penyaluran bantuan atau yang parah terdampak banjir, yakni Kecamatan Lumar, Ledo, dan Sanggau Ledo.
"Kita hari ini mengirim bantuan logistik ke empat kecamatan terdampak banjir ini yang kedua kali setelah bulan lalu juga terjadi bencana banjir di Kecamatan Seluas," kata dia.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala BNN Kabupaten Bengkayang ini juga mengatakan pihaknya juga akan mendirikan posko atau dapur umum di Kecamatan Ledo, lokasi terdampak banjir.
"Dalam waktu dekat, kami akan mendirikan dapur umum di lokasi-lokasi yang terdampak banjir,” katanya.
Rommy juga memastikan ketersediaan beras untuk beberapa bulan ke depan masih aman. Saat ini, Pemkab Bengkayang masih memiliki stok beras kurang lebih 55 ton yang siap disalurkan kepada warga jika masih terjadi banjir.
Kendati demikian, ia juga tak menampik fakta bahwa saat ini masih ada beberapa kekurangan logistik lain, seperti gula pasir, mi instan, minyak goreng, serta barang kebutuhan untuk ibu hamil.
“Dengan kondisi tersebut kita berharap adanya partisipasi dari semua pihak untuk memenuhi kekurangan logistik tersebut dalam rangka membantu antarsesama yang terkena musibah,” kata dia.
Banjir terjadi di daerah itu karena curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari belakangan.
Di Kecamatan Ledo, setidaknya ada enam desa terdampak banjir, meliputi Lesabela, Lomba Karya, Seles, Rodaya, Dayung, dan Suka Jaya. Banjir tersebut sebagai kedua kalinya setelah sebelumnya pada pertengahan Januari lalu. Ketinggian air mencapai 1,5 meter bahkan lebih sehingga mengakibatkan jalur menuju perbatasan Jagoi Babang lumpuh.
"Saya perkirakan banjir akan terus naik, karena saat ini hujan masih turun. Terlebih jika berkaca dari kejadian sebelum-sebelumnya kita kerap mendapatkan air kiriman dari daerah lain, seperti Bengkayang, Lumar dan juga Kendaek," kata Camat Ledo Marimin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021