Satuan Tugas BUMN untuk penanganan COVID-19 kembali melaksanakan donor plasma konvalesen guna membantu menyelamatkan pasien terkonfirmasi positif virus corona.
"Setelah pekan lalu dilakukan donor plasma konvalesen, kita kembali menggelar donor dengan melibatkan BUMN yang ada di Kalbar," ujar Koordinator Satgas BUMN Kalbar yang juga General Manager PT ANTAM Tbk - UBPB Kalbar Anas Safriatna di Pontianak, Selasa.
Ia menyebutkan pada kegiatan sebelumnya ada 1 pendonor dan kali ini ada 3 pendonor, sehingga ada 4 pendonor, yakni 2 orang dari ANTAM, 1 Pelindo dan 1 dari PLN.
"Total yang sudah melakukan donor plasma konvalesen hingga saat ini 4 orang. Ke depan kegiatan ini diharapkan meluas ke masyarakat, sehingga makin tinggi kesadaran dan partisipasi penyintas COVID-19 untuk menyumbangkan plasmanya guna membantu menyelamatkan pasien COVID-19," katanya.
Ia mengatakan donor plasma konvalesen di Kalbar, Satgas BUMN Kalbar kerja sama dengan RSUD Dr Soedarso sebagai rumah sakit yang saat ini sudah dapat melaksanakan donor plasma konvalesen. Namun, secara nasional Gerakan Plasma BUMN untuk Indonesia merupakan gerakan yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN bekerja sama dengan PMI.
“Di tingkat daerah kegiatan ini dilaksanakan oleh Satgas BUMN bekerja sama dengan PMI setempat. Untuk kondisi di Kalbar saat ini PMI belum dapat melaksanakan donor konvalesen, sehingga kita menjajaki kerja sama dengan RSUD Dr Soedarso,” tuturnya.
Menurutnya, pada tahap awal kegiatan donor diprioritaskan pada penyintas COVID-19 dari karyawan dan keluarga BUMN. Ada syarat khusus bagi penyintas untuk donor plasma konvalesen, di antaranya jumlah titer 1:320, tidak memiliki komorbiditas serta lainnya.
“Nah, untuk kegiatan tadi tercatat puluhan karyawan BUMN yang telah mendaftar, namun hanya beberapa yang memenuhi kriteria dan bisa mendonorkan plasma. Satgas BUMN bermaksud menindaklanjuti gerakan ini agar semakin banyak penyintas yang berpartisipasi,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengajak para karyawan dan keluarga BUMN yang pernah terinfeksi COVID-19 untuk mendonorkan plasmanya dalam rangka menyelamatkan pasien COVID-19.
"Saya berharap, nantinya semua yang sudah terinfeksi dan sesuai dengan persyaratan tentunya, mau mendonorkan plasmanya untuk sesama. Kami dari BUMN akan selalu siap membantu dengan semua sumber daya yang kami miliki,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan COVID-19.
“Potensi dan sumber daya BUMN sangat besar. Tersebar merata di seluruh Indonesia dan harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan. Maka dari itu, bekerja sama dengan PMI, program ini diluncurkan untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi untuk menyelamatkan pasien COVID-19 lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Setelah pekan lalu dilakukan donor plasma konvalesen, kita kembali menggelar donor dengan melibatkan BUMN yang ada di Kalbar," ujar Koordinator Satgas BUMN Kalbar yang juga General Manager PT ANTAM Tbk - UBPB Kalbar Anas Safriatna di Pontianak, Selasa.
Ia menyebutkan pada kegiatan sebelumnya ada 1 pendonor dan kali ini ada 3 pendonor, sehingga ada 4 pendonor, yakni 2 orang dari ANTAM, 1 Pelindo dan 1 dari PLN.
"Total yang sudah melakukan donor plasma konvalesen hingga saat ini 4 orang. Ke depan kegiatan ini diharapkan meluas ke masyarakat, sehingga makin tinggi kesadaran dan partisipasi penyintas COVID-19 untuk menyumbangkan plasmanya guna membantu menyelamatkan pasien COVID-19," katanya.
Ia mengatakan donor plasma konvalesen di Kalbar, Satgas BUMN Kalbar kerja sama dengan RSUD Dr Soedarso sebagai rumah sakit yang saat ini sudah dapat melaksanakan donor plasma konvalesen. Namun, secara nasional Gerakan Plasma BUMN untuk Indonesia merupakan gerakan yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN bekerja sama dengan PMI.
“Di tingkat daerah kegiatan ini dilaksanakan oleh Satgas BUMN bekerja sama dengan PMI setempat. Untuk kondisi di Kalbar saat ini PMI belum dapat melaksanakan donor konvalesen, sehingga kita menjajaki kerja sama dengan RSUD Dr Soedarso,” tuturnya.
Menurutnya, pada tahap awal kegiatan donor diprioritaskan pada penyintas COVID-19 dari karyawan dan keluarga BUMN. Ada syarat khusus bagi penyintas untuk donor plasma konvalesen, di antaranya jumlah titer 1:320, tidak memiliki komorbiditas serta lainnya.
“Nah, untuk kegiatan tadi tercatat puluhan karyawan BUMN yang telah mendaftar, namun hanya beberapa yang memenuhi kriteria dan bisa mendonorkan plasma. Satgas BUMN bermaksud menindaklanjuti gerakan ini agar semakin banyak penyintas yang berpartisipasi,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengajak para karyawan dan keluarga BUMN yang pernah terinfeksi COVID-19 untuk mendonorkan plasmanya dalam rangka menyelamatkan pasien COVID-19.
"Saya berharap, nantinya semua yang sudah terinfeksi dan sesuai dengan persyaratan tentunya, mau mendonorkan plasmanya untuk sesama. Kami dari BUMN akan selalu siap membantu dengan semua sumber daya yang kami miliki,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan COVID-19.
“Potensi dan sumber daya BUMN sangat besar. Tersebar merata di seluruh Indonesia dan harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan. Maka dari itu, bekerja sama dengan PMI, program ini diluncurkan untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi untuk menyelamatkan pasien COVID-19 lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021