Jakarta (ANTARA) - Posko Utama Satuan Tugas Bencana BUMN yang melibatkan 31 perusahaan dengan total sukarelawan 349 orang memfokuskan pembangunan puskesmas tahan gempa yang juga bisa dijadikan posko siaga bencana untuk masyarakat di Cianjur, Jawa Barat.
"Dahulu antar-BUMN tidak ada koordinasi yang hasilnya maksimal, ini yang membedakan dengan sekarang ketika terjadi bencana Semeru, kebakaran di Baduy, dan saat ini di Cianjur saya saksikan sendiri. Ini yang menjadi bagian dari kesolidan kita bersama," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Lokasi posko utama yang berfungsi menampung bantuan dari masing-masing BUMN tersebut berada di kantor Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Cianjur.
Baca juga: Empat jenazah korban gempa di Desa Cijedil Cianjur dievakuasi
Ia mengapresiasi kerja sama yang kian solid antara perusahaan pelat merah dalam kegiatan penanggulangan bencana.
Perusahaan BUMN mengambil bagian dalam pemulihan imbas bencana gempa bumi untuk warga Cianjur, terutama bagi 1.099 karyawan BUMN yang terdampak.
Sejauh ini, Satuan Tugas Bencana BUMN terus mengirimkan bantuan untuk membantu korban gempa melalui tiga posko utama Satuan Tugas Bencana BUMN, sembilan posko bantuan, empat posko kesehatan, dan empat dapur umum yang tersebar di berbagai titik wilayah yang terdampak bencana.
Kementerian BUMN telah menurunkan sebanyak 349 relawan dan 61 tenaga kesehatan untuk membantu lebih dari 60 ribu pengungsi mendapatkan bantuan dan tempat tinggal sementara.
Baca juga: Penelusuran "gempa" naik 1.300 persen berdasarkan Google Trends
Baca juga: Tren magnitudo gempa susulan di Cianjur cenderung melemah
Dalam hal infrastruktur, Satuan Tugas Bencana BUMN telah mengirimkan 23 unit bantuan genset dan sanitasi, 33 bantuan alat berat, 17 unit ambulans, dua unit rescue, dan 168 unit tenda.
"Semua KPH yang ada di Divisi Regional Jawa Barat dan Banten ikut memberikan bantuan untuk para korban gempa bumi, seperti menerjunkan polisi hutan dan karyawan sebanyak 120 anggota serta sembilan unit kendaraan operasional polisi hutan," pungkas Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Barat dan Banten Asep Dedi Mulyadi.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo telah mengguncang wilayah Cianjur pada Senin (21/11). Guncangan gempa itu menyebabkan banyak rumah runtuh dan pergerakan tanah.
Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 25 November 2022, jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 310 orang.
Baca juga: Kondisi listrik PLN pasca gempa Cianjur pulih dalam waktu 36 jam
Baca juga: BNI dan seluruh BUMN bantu warga Cianjur terdampak bencana