Tim Penggerak PKK bersama Dinas Kesehatan Kota Singkawang menggelar gerakan masyarakat (gERMAS) untuk penapisan penyakit tidak menular (PTM) di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Singkawang.
"Kegiatan skrining PTM kita gelar Rabu (10/3) dengan mengusung tema "Mari menuju masa muda sehat, hari tua nikmat, tanpa PTM dengan perilaku cerdik'," kata Kepala UPT Puskesmas Singkawang Barat II, Hendri Aprianto, di Singkawang, Senin.
Ia mengatakan adanya tiga tahapan utama penapisan kesehatan yang dilakukan, yaitu cek tekanan darah, cek gula darah, dan timbang berat badan. Melalui tahapan itu, terdapat 17 jenis pemeriksaan yang menentukan kondisi kesehatan seseorang.
"Perilaku cerdik yang dimaksudkan adalah cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres. Enam hal ini penting untuk kesehatan dan hari tua kita semua," tuturnya.
Hendri mengatakan PTM merupakan penyakit yang bukan disebabkan infeksi kuman, termasuk penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gangguan akibat kecelakaan dan kekerasan, dan lain-lain.
Dirinya menyarankan masyarakat Kota Singkawang rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Hasil pemeriksaan menentukan kualitas kesehatan seseorang. Melalui hasil diagnosa penapisan, pasien akan mendapat konsultasi yang tepat untuk menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit tidak menular.
"Penting buat kita melakukan pemeriksaan kesehatan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya dalam kondisi yang tidak baik. Dari 100 penderita PTM, sebanyak 70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM," ungkapnya.
Pemeriksaan PTM dapat ditanggung dengan BPJS Kesehatan ataupun asuransi. Pasien yang tidak memiliki BPJS Kesehatan dan asuransi, pemeriksaan cukup terjangkau, sehingga mereka tidak perlu khawatir.
Ketua TP PKK Singkawang Juli Wahyuni mengatakan kegiatan ini dilakukan secara gratis setiap tiga bulan sekali. Baginya, kesehatan modal utama setiap orang menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.
"Saya juga diperiksa, dari hasil skrinning, berat badan saya sedikit 'overweight' dan kadar gula dalam darah saya cukup tinggi. Jadi, saya disarankan untuk lebih rajin berolahraga dan mengurangi konsumsi gula," katanya.
Juli mengajak masyarakat Kota Singkawang memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing, khususnya di tengah pandemi.
"Di masa pandemi ini, saya minta ibu-ibu di Kota Singkawang memperhatikan kesehatan pribadi dan keluarganya. Caranya dengan pemeriksaan PTM seperti ini. Selain itu, penting juga buat ibu-ibu untuk menjaga kesehatan mentalnya. Jangan sampai stres. Kalau pikiran terganggu, gampang sekali terkena penyakit," kata dia.
Kegiatan ini menyasar 165 orang terdiri atas jajaran TP-PKK Kota Singkawang, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Singkawang, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Singkawang, Sanggar Mak Lenggok Kecamatan/Kelurahan se-Kota Singkawang, Bhayangkari Kota Singkawang, dan undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kegiatan skrining PTM kita gelar Rabu (10/3) dengan mengusung tema "Mari menuju masa muda sehat, hari tua nikmat, tanpa PTM dengan perilaku cerdik'," kata Kepala UPT Puskesmas Singkawang Barat II, Hendri Aprianto, di Singkawang, Senin.
Ia mengatakan adanya tiga tahapan utama penapisan kesehatan yang dilakukan, yaitu cek tekanan darah, cek gula darah, dan timbang berat badan. Melalui tahapan itu, terdapat 17 jenis pemeriksaan yang menentukan kondisi kesehatan seseorang.
"Perilaku cerdik yang dimaksudkan adalah cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres. Enam hal ini penting untuk kesehatan dan hari tua kita semua," tuturnya.
Hendri mengatakan PTM merupakan penyakit yang bukan disebabkan infeksi kuman, termasuk penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gangguan akibat kecelakaan dan kekerasan, dan lain-lain.
Dirinya menyarankan masyarakat Kota Singkawang rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Hasil pemeriksaan menentukan kualitas kesehatan seseorang. Melalui hasil diagnosa penapisan, pasien akan mendapat konsultasi yang tepat untuk menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit tidak menular.
"Penting buat kita melakukan pemeriksaan kesehatan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya dalam kondisi yang tidak baik. Dari 100 penderita PTM, sebanyak 70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM," ungkapnya.
Pemeriksaan PTM dapat ditanggung dengan BPJS Kesehatan ataupun asuransi. Pasien yang tidak memiliki BPJS Kesehatan dan asuransi, pemeriksaan cukup terjangkau, sehingga mereka tidak perlu khawatir.
Ketua TP PKK Singkawang Juli Wahyuni mengatakan kegiatan ini dilakukan secara gratis setiap tiga bulan sekali. Baginya, kesehatan modal utama setiap orang menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.
"Saya juga diperiksa, dari hasil skrinning, berat badan saya sedikit 'overweight' dan kadar gula dalam darah saya cukup tinggi. Jadi, saya disarankan untuk lebih rajin berolahraga dan mengurangi konsumsi gula," katanya.
Juli mengajak masyarakat Kota Singkawang memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing, khususnya di tengah pandemi.
"Di masa pandemi ini, saya minta ibu-ibu di Kota Singkawang memperhatikan kesehatan pribadi dan keluarganya. Caranya dengan pemeriksaan PTM seperti ini. Selain itu, penting juga buat ibu-ibu untuk menjaga kesehatan mentalnya. Jangan sampai stres. Kalau pikiran terganggu, gampang sekali terkena penyakit," kata dia.
Kegiatan ini menyasar 165 orang terdiri atas jajaran TP-PKK Kota Singkawang, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Singkawang, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Singkawang, Sanggar Mak Lenggok Kecamatan/Kelurahan se-Kota Singkawang, Bhayangkari Kota Singkawang, dan undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021