Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Munsif mengatakan harga daging sapi berpotensi naik menjelang bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi tiba.
"Di hari-hari besar seperti Natal, Imlek, Tahun Baru, Idul Fitri, Idul Adha dan menjelang Ramadhan memang selalu terjadi kenaikan kebutuhan pokok setiap tahun termasuk daging sapi. Hal tersebut dikarenakan permintaan dari konsumen yang meningkat dapat memicu kenaikan harga," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Dengan potensi yang ada pihaknya terus melakukan pemetaan agar tidak gejolak harga di tengah masyarakat. Sejauh ini ia melihat harga daging sapi di Kalbar masih stabil di kisaran Rp125 ribu per kilogram.
“Pasokan dan distribusi daging sapi baik segar maupun beku kita siapkan dengan baik. Pada momen hari keagamaan permintaan tinggi dan itu disesuaikan,” jelas dia.
Saat ini berdasarkan pantauan di Pasar Flamboyan Pontianak harga daging sapi masih stabil di kisaran harga Rp120 ribu hingga Rp 125 ribu per kilogram. Dengan harga tersebut menunjukkan belum ada gejolak harga
"Saat ini harga daging sapi masih stabil, untuk daging lokal berada di kisaran harga Rp 120 ribu hingga Rp125 ribu," kata satu di antara pedagang di Pasar Flamboyan Pontianak, Karamin.
Menurut dia, berbeda dengan daging sapi lokal, daging sapi impor lebih murah harga Rp90.000 per kilogram.
"Kalau daging impor harganya lebih murah karena mendapat subsidi dari pemerintah, ada yang seharga Rp80.000 dan ada juga yang harganya Rp90.000," katanya.
Menurut dia, harga daging sapi akan tetap stabil hingga dua minggu menjelang bulan Ramadhan dan berpotensi mengalami kenaikan karena permintaan yang banyak dari pembeli.
"Biasanya kalau menjelang bulan Ramadhan dan hari-hari raya besar akan naik karena permintaan pembeli akan daging pasti tinggi," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021