Kapolda Kalbar Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto melaksanakan kunjungan kerja di Polres Sekadau usai dari Sintang dan mengingatkan kembali bahwa kondisi saat ini masih dalam status darurat kesehatan akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
"Program vaksinasi yang dilakukan pemerintah jangan sampai dijadikan asumsi bahwa pandemi telah berakhir. Provinsi Kalbar mengalami perkembangan signifikan dalam kasus COVID-19. Padahal sebelumnya, Kalbar menempati peringkat yang baik dalam menangani pasien sehingga resiko kematian akibat pandemi tergolong rendah," ujar Kapolda dalam arahannya.
Dia mengatakan, hasil evaluasi dan monitoring dari Satgas nasional menunjukkan bahwa meningkatnya COVID-19 di Kalbar akibat menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan. Selaku garda terdepan dalam pencegahan, selalu ingatkan masyarakat untuk patuhi 5M.
"Faktor lain pemicu meningkatnya kasus COVID-19, akibat kurangnya pengawasan terhadap imigran yang keluar masuk dari wilayah perbatasan tanpa prosedur yang telah ditentukan. Kepada seluruh jajaran yang ada, untuk menggiatkan kembali operasi Yustisi untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat," paparnya.
Selain penertiban dan penegakan hukum, lanjut Kapolda, lakukan juga tracing terhadap masyarakat yang mengalami kontak dengan penderita untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menekan laju penyebaran pandemi.
"Selain itu, berdasarkan perkiraan BMKG, puncak karhutla diprediksi pada bulan Juli dan Agustus. Kalbar merupakan salah satu provinsi yang mempunyai potensi karhutla paling besar, demikian pula Kalteng, Sumsel dan Riau," ujar dia.
Apresiasi pernah diberikan atas keberhasilan Kalbar dalam penanganan karhutla. Hal ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus menjadi tantangan tersendiri dalam mempertahankan predikat tersebut.
"Untum itu, diimbau agar tetap semangat dalam penanganan karhutla, jangan pernah beralasan dan mengeluh dengan sulitnya kondisi medan dan lokasi mengingat karhutla telah menjadi isu nasional," ujar dia.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi Pergub Kalbar, regulasi yang tercantum didalamnya hendaknya ditaati serta dijalankan untuk meminimalisir dampak negatif yang dimunculkan.
"Kita hendaknya menjadi inisiator, pro aktif mengajak stakeholder dalam mencegah dan meminimalisir COVID-19 maupun karhutla," pungkasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan Karolog Polda Kalbar Kombespol Gamal Sudarto, Kabid Propam Kombes Pol Bambang Tertianto, Kabid Humas Kombes Pol Donny Charles Go, Kapolres Sekadau AKBP K. Tri Panungko, Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto beserta para pejabat utama.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Program vaksinasi yang dilakukan pemerintah jangan sampai dijadikan asumsi bahwa pandemi telah berakhir. Provinsi Kalbar mengalami perkembangan signifikan dalam kasus COVID-19. Padahal sebelumnya, Kalbar menempati peringkat yang baik dalam menangani pasien sehingga resiko kematian akibat pandemi tergolong rendah," ujar Kapolda dalam arahannya.
Dia mengatakan, hasil evaluasi dan monitoring dari Satgas nasional menunjukkan bahwa meningkatnya COVID-19 di Kalbar akibat menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan. Selaku garda terdepan dalam pencegahan, selalu ingatkan masyarakat untuk patuhi 5M.
"Faktor lain pemicu meningkatnya kasus COVID-19, akibat kurangnya pengawasan terhadap imigran yang keluar masuk dari wilayah perbatasan tanpa prosedur yang telah ditentukan. Kepada seluruh jajaran yang ada, untuk menggiatkan kembali operasi Yustisi untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat," paparnya.
Selain penertiban dan penegakan hukum, lanjut Kapolda, lakukan juga tracing terhadap masyarakat yang mengalami kontak dengan penderita untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menekan laju penyebaran pandemi.
"Selain itu, berdasarkan perkiraan BMKG, puncak karhutla diprediksi pada bulan Juli dan Agustus. Kalbar merupakan salah satu provinsi yang mempunyai potensi karhutla paling besar, demikian pula Kalteng, Sumsel dan Riau," ujar dia.
Apresiasi pernah diberikan atas keberhasilan Kalbar dalam penanganan karhutla. Hal ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus menjadi tantangan tersendiri dalam mempertahankan predikat tersebut.
"Untum itu, diimbau agar tetap semangat dalam penanganan karhutla, jangan pernah beralasan dan mengeluh dengan sulitnya kondisi medan dan lokasi mengingat karhutla telah menjadi isu nasional," ujar dia.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mematuhi Pergub Kalbar, regulasi yang tercantum didalamnya hendaknya ditaati serta dijalankan untuk meminimalisir dampak negatif yang dimunculkan.
"Kita hendaknya menjadi inisiator, pro aktif mengajak stakeholder dalam mencegah dan meminimalisir COVID-19 maupun karhutla," pungkasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan Karolog Polda Kalbar Kombespol Gamal Sudarto, Kabid Propam Kombes Pol Bambang Tertianto, Kabid Humas Kombes Pol Donny Charles Go, Kapolres Sekadau AKBP K. Tri Panungko, Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto beserta para pejabat utama.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021