Ketua Komisi IV DPRD Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Subandi mendorong maskapai Garuda Indonesia mempromosikan produk Kalbar di setiap jasa layanannya sebagai bentuk ikut meningkatkan ekonomi masyarakat terutama pelaku UMKM.
“Dari anggota dewan meminta Garuda Indonesia untuk mempromosikan produk-produk khas Kalbar contohnya Kota Pontianak, seperti minuman lidah buaya dan masih banyak lainnya. Hal itu tentu dapat mendorong ekonomi masyarakat lebih baik,” kata Subandi di Pontianak, Selasa.
Subandi menilai bahwa pelayanan penumpang dalam kondisi COVID-19 juga harus dimaksimalkan agar terus memberi rasa aman dan nyaman di tengah pandemi saat ini.
"Pelayanan sangat penting dalam kondisi pandemi COVID-19 ini karena pelayanan mahal harganya. Konsep pelayanan baik penumpang domestik maupun mancanegara sangat besar pengaruhnya terhadap nilai ekonomi kita," kata Subandi.
Sementara itu, General Manager PT Garuda Indonesia Pontianak, Herman Azwar mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pelayanan kepada penumpang demi mendorong roda perekonomian.
"Kita melayani, menjaga kesehatan dan kenyamanan penumpang yang diharapkan dapat mendorong perekonomian. Transportasi khususnya pesawat ini tetap dibutuhkan bahkan dalam kondisi COVID-19 karena tujuannya untuk menjalankan roda perekonomian daerah khususnya Kalbar," jelas Herman.
Tak hanya itu Herman juga menjelaskan bahwa kebijakan Gubernur Kalbar terkait syarat SWAB PCR bagi penumpang yang masuk ke Kalbar memberi pengaruh dalam frekuensi penerbangan Garuda Indonesia.
"Kami sangat menghargai dan mematuhi aturan dari Gubernur Kalbar dan hal tersebut sudah dijalankan. Hanya saja memang terjadi pengurangan frekuensi penerbangan dari lima sekarang tiga kali sehari dan hal ini juga dilakukan perusahaan penerbangan lainnya di Indonesia. Itu disebabkan karena demand menurun akibat perekonomian dan biaya tes PCR juga mempengaruhi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Dari anggota dewan meminta Garuda Indonesia untuk mempromosikan produk-produk khas Kalbar contohnya Kota Pontianak, seperti minuman lidah buaya dan masih banyak lainnya. Hal itu tentu dapat mendorong ekonomi masyarakat lebih baik,” kata Subandi di Pontianak, Selasa.
Subandi menilai bahwa pelayanan penumpang dalam kondisi COVID-19 juga harus dimaksimalkan agar terus memberi rasa aman dan nyaman di tengah pandemi saat ini.
"Pelayanan sangat penting dalam kondisi pandemi COVID-19 ini karena pelayanan mahal harganya. Konsep pelayanan baik penumpang domestik maupun mancanegara sangat besar pengaruhnya terhadap nilai ekonomi kita," kata Subandi.
Sementara itu, General Manager PT Garuda Indonesia Pontianak, Herman Azwar mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pelayanan kepada penumpang demi mendorong roda perekonomian.
"Kita melayani, menjaga kesehatan dan kenyamanan penumpang yang diharapkan dapat mendorong perekonomian. Transportasi khususnya pesawat ini tetap dibutuhkan bahkan dalam kondisi COVID-19 karena tujuannya untuk menjalankan roda perekonomian daerah khususnya Kalbar," jelas Herman.
Tak hanya itu Herman juga menjelaskan bahwa kebijakan Gubernur Kalbar terkait syarat SWAB PCR bagi penumpang yang masuk ke Kalbar memberi pengaruh dalam frekuensi penerbangan Garuda Indonesia.
"Kami sangat menghargai dan mematuhi aturan dari Gubernur Kalbar dan hal tersebut sudah dijalankan. Hanya saja memang terjadi pengurangan frekuensi penerbangan dari lima sekarang tiga kali sehari dan hal ini juga dilakukan perusahaan penerbangan lainnya di Indonesia. Itu disebabkan karena demand menurun akibat perekonomian dan biaya tes PCR juga mempengaruhi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021