Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Gedung UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Center Pontianak, Provinsi Kalbar, dalam rangka mendorong UMKM di kota itu naik kelas.

"Kunjungan kerja di Pontianak dalam rangka memetakan koperasi dan UMKM yang bisa didorong untuk naik kelas. UMKM yang eksisting maupun rintisan menjadi target untuk didorong naik kelas melalui pendekatan inkubasi, apalagi Kalbar memiliki potensi ekonomi yang luar biasa dengan berbasis koperasi dan UMKM," kata Teten Masduki di Pontianak, Minggu.

Dia menjelaskan, masa pandemi COVID-19 dinilainya telah berdampak terhadap UMKM, bahkan Asian Development Bank (ADB) memperkirakan hampir 50 persen UMKM akan mati. Namun pada kenyataannya kekuatiran tersebut tidak terjadi sebab pemerintah memiliki kebijakan pemulihan ekonomi nasional yang sangat besar.

"Dengan program restrukturisasi pinjaman termasuk hibah modal kerja bagi usaha mikro," katanya.

Teten mengatakan, dari hasil survei, hal tersebut cukup membantu program pemulihan ekonomi nasional sehingga UMKM bisa bertahan. Program vaksinasi yang masih berjalan diharapkan bisa memulihkan kembali perekonomian.

"Meskipun pada kuartal pertama dan kedua masih belum normal. Kunci pemulihan ekonomi ada pada program vaksinasi COVID-19," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya mendorong sektor UMKM agar naik kelas. UMKM juga digenjot supaya bisa beraktivitas lebih produktif dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi COVIDD-19.

"Untuk itu, diperlukan sinergisitas supaya UMKM bisa bergerak optimal di tengah pandemi, sebab keberadaan UMKM juga membuka banyak peluang kerja," ungkapnya.

Ia berharap UMKM melakukan kreativitas dan inovasi terhadap produk unggulannya di tengah pandemi COVID-19. Dengan demikian hasil kreasi dan inovasi produk atau dagangan tersebut akan menjadi incaran konsumen.

"Tak kalah pentingnya, kualitas sebuah produk dengan packaging atau kemasan yang menarik juga menjadi nilai tambah terhadap produk itu sendiri. Untuk pemasarannya bisa dilakukan secara online dengan memanfaatkan perangkat IT maupun offline," katanya.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021