Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Wilayah Bea Cukai Kalbar Suparyanto mengatakan Kalbar berpeluang membuka perkebunan tembakau untuk pemasukan pabrik rokok di  Bengkayang.

"Jika dilihat dari kondisi cuaca di sini, tenaga ahli perusahaan rokok menyampaikan sebenarnya Kalbar berpeluang membuka perkebunan tembakau karena masih banyak pabrik atau PT yang masih mendapatkan pasokan tembakau dari luar Kalbar," ujarnya saat menghadiri acara Rilis kinerja APBN, Makroekonomi, dan Moneter Kalbar Triwulan 1 2021, di Pontianak, Rabu.

Ia mengatakan di Kalbar hanya ada satu pabrik rokok hasil tembakau yang terletak di Kabupaten Bengkayang yakni PT Borneo, yang penerimaannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

"Di Kalbar hanya ada satu pabrik rokok yaitu PT Borneo yang terletak di Kabupaten Bengkayang, pabrik tersebut secara penerimaannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Ini menjadi peluang yang baik salah satu argumentasinya adalah curah hujan di Kalbar ternyata masih di atas 60 persen dibanding panasnya dan iklim seperti ini yang cocok untuk tanaman tembakaunya," katanya.

Pada kondisi pandemi COVID-19 saat ini memberikan manfaat kepada provinsi Kalbar, karena pabrik rokok yang ada di Bengkayang tumbuh dengan baik dan meningkat.

"Ada manfaatnya untuk pemerintah, karena adanya hambatan-hambatan transportasi telah membuat rokok dari Pulau Jawa mengalami kesulitan untuk distribusi ke Kalimantan," ujarnya.

Hal ini membuat penerimaan cukai dan produksinya meningkat, dirinya juga berharap ke depannya bisa dibuka kebun-kebun tembakau sehingga tidak ada lagi pabrik yang mendatangkan tembakau dari luar Kalbar.

"Mudah-mudahan ke depannya bisa dibuka kebun-kebun tembakau dan tidak menutup kemungkinan adanya industri tembakau baru di Kalbar. Selain itu dengan adanya karantina wilayah, di perbatasan masih bisa terpenuhi kebutuhannya dari dalam negeri sendiri," kata dia.

Pewarta: Dedi / Mahasiswa Magang FKIP Untan Pontianak, Yuni

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021