Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama tim Direktorat Gas Bumi BPH Migas melakukan kunjungan ke PT PGN Lampung dalam rangka pengawasan dan pemanfaatan gas bumi.
"Jaringan gas di Lampung dinilai prospektif untuk menjadi salah satu contoh pengembangan penggunaan gas untuk rumah tangga dan usaha kecil," kata Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, dalam keterangannya diterima di Bandarlampung, Senin.
Bahkan, lanjut dia, ke depan untuk usaha-usaha menengah ke atas. Kondisi itu membuat BPH Migas menilai penting untuk hadir sekaligus meninjau secara langsung.
Ia menanyakan adakah yang tidak terutilisasi dari APBN 2017 seperti yang terjadi di berbagai daerah lain?, yang ternyata tidak ada.
"Apresiasi tersendiri untuk Lampung karena semua terpasang, artinya kontraktor pelaksana cukup amanah," ujar Fanshurullah.
Ia memberikan masukan, jika ada dari pusat agar mengidentifikasi membelah potensi jargas ke depan di sepanjang pipa transmisi, tinggal nanti dilihat polanya, apakah APBN atau investasi.
Sehingga tidak menunggu usulan bupati yang tidak semua memahami pentingnya prospek ini.
"Ini sesungguhnya bagian dari kepentingan nasional untuk pengembangan ekonomi rakyat," tambah.
Ia juga menyampaikan pentingnya edukasi bagi rakyat, Lampung ini strategis, sangat disayangkan jika identifikasi hanya mengandalkan APBN.
"BPH Migas sudah menetapkan harga gas melalui sidang komite khususnya RT-2 PK-2, jadi bisa dibangun dengan pola jangan mengandalkan APBN. Ini potensi bisnis baru di luar berniaga untuk gas bumi industri," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Jaringan gas di Lampung dinilai prospektif untuk menjadi salah satu contoh pengembangan penggunaan gas untuk rumah tangga dan usaha kecil," kata Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, dalam keterangannya diterima di Bandarlampung, Senin.
Bahkan, lanjut dia, ke depan untuk usaha-usaha menengah ke atas. Kondisi itu membuat BPH Migas menilai penting untuk hadir sekaligus meninjau secara langsung.
Ia menanyakan adakah yang tidak terutilisasi dari APBN 2017 seperti yang terjadi di berbagai daerah lain?, yang ternyata tidak ada.
"Apresiasi tersendiri untuk Lampung karena semua terpasang, artinya kontraktor pelaksana cukup amanah," ujar Fanshurullah.
Ia memberikan masukan, jika ada dari pusat agar mengidentifikasi membelah potensi jargas ke depan di sepanjang pipa transmisi, tinggal nanti dilihat polanya, apakah APBN atau investasi.
Sehingga tidak menunggu usulan bupati yang tidak semua memahami pentingnya prospek ini.
"Ini sesungguhnya bagian dari kepentingan nasional untuk pengembangan ekonomi rakyat," tambah.
Ia juga menyampaikan pentingnya edukasi bagi rakyat, Lampung ini strategis, sangat disayangkan jika identifikasi hanya mengandalkan APBN.
"BPH Migas sudah menetapkan harga gas melalui sidang komite khususnya RT-2 PK-2, jadi bisa dibangun dengan pola jangan mengandalkan APBN. Ini potensi bisnis baru di luar berniaga untuk gas bumi industri," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021