Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar Heronimus Hero mengungkapkan bahwa Provinsi Kalbar akan menjadi daerah percontohan nasional dalam pengembangan biomassa salah satunya dari batang kelapa sawit.
“Kami baru saja ikut rapat koordinasi terkait rencana Kalbar jadi percontohan nasional pengembangan biomassa. Ini tentu peluang dan potensial sekali di Kalbar,” ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan dengan adanya pengembangan biomassa terutama dari batang kelapa sawit tentu akan menambah nilai ekonomis lagi bagi petani sawit. Selama ini batang sawit hanya dibiarkan tidak bernilai.
“Pengembangan ini akan menambah nilai dari komoditas unggulan Kalbar ini. Sebelumnya cangkang sawit sudah digunakan dan kini dari batang sawit. Tinggal teknis bisnisnya saja di lapangan seperti apa,” jelasnya.
Ia menyebutkan dari informasi yang ada dalam 1 hektare terdapat potensi 120 ton bentuk kepingan atau pelet dari batang sawit sebagai bahan bakar energi.
“Harga untuk kepingan dari batang sawit itu infomasinya 90 dolar US per ton. Itu tentu sangat ekonomis,” katanya.
Dengan adanya peremajaan sawit di Kalbar menurutnya juga sangat sejalan. Terdapat 8 -14 ribuan hektare setiap tahunnya sawit diremajakan.
“Nah, batang itu bisa dimanfaatkan untuk pelet dari sawit untuk sumber energi baru terbarukan tersebut. Tentu ini sangat baik dan kami dukung. Sejauh ini penelitian sudah ada, perusahaan untuk menampung ada dan teknologinya juga bersifat portable yang bisa membuat di kebun juga ada,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalbar, Purwanti Munawir juga senada mendukung adanya pemanfaatan limbah batang sawit menjadi sumber energi baru terbarukan.
“Kita sangat mendukung adanya pemanfaatan batang sawit untuk energi biomassa. Ini tentu menjadi nilai tambah. Kami dari Gapki Cabang Kalbar akan mendukung,” jelas dia.
Hanya saja kata dia pihaknya akan melihat langsung di lapangan bagaimana proses dan mekanisme di lapangan nanti. Sehingga memberikan manfaat luas bagi semua pihak.
“Kembali, kita sangat mendukung dan akan diteruskan dengan pembicaraan lebih lanjut agar berjalan dengan baik,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Kami baru saja ikut rapat koordinasi terkait rencana Kalbar jadi percontohan nasional pengembangan biomassa. Ini tentu peluang dan potensial sekali di Kalbar,” ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan dengan adanya pengembangan biomassa terutama dari batang kelapa sawit tentu akan menambah nilai ekonomis lagi bagi petani sawit. Selama ini batang sawit hanya dibiarkan tidak bernilai.
“Pengembangan ini akan menambah nilai dari komoditas unggulan Kalbar ini. Sebelumnya cangkang sawit sudah digunakan dan kini dari batang sawit. Tinggal teknis bisnisnya saja di lapangan seperti apa,” jelasnya.
Ia menyebutkan dari informasi yang ada dalam 1 hektare terdapat potensi 120 ton bentuk kepingan atau pelet dari batang sawit sebagai bahan bakar energi.
“Harga untuk kepingan dari batang sawit itu infomasinya 90 dolar US per ton. Itu tentu sangat ekonomis,” katanya.
Dengan adanya peremajaan sawit di Kalbar menurutnya juga sangat sejalan. Terdapat 8 -14 ribuan hektare setiap tahunnya sawit diremajakan.
“Nah, batang itu bisa dimanfaatkan untuk pelet dari sawit untuk sumber energi baru terbarukan tersebut. Tentu ini sangat baik dan kami dukung. Sejauh ini penelitian sudah ada, perusahaan untuk menampung ada dan teknologinya juga bersifat portable yang bisa membuat di kebun juga ada,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalbar, Purwanti Munawir juga senada mendukung adanya pemanfaatan limbah batang sawit menjadi sumber energi baru terbarukan.
“Kita sangat mendukung adanya pemanfaatan batang sawit untuk energi biomassa. Ini tentu menjadi nilai tambah. Kami dari Gapki Cabang Kalbar akan mendukung,” jelas dia.
Hanya saja kata dia pihaknya akan melihat langsung di lapangan bagaimana proses dan mekanisme di lapangan nanti. Sehingga memberikan manfaat luas bagi semua pihak.
“Kembali, kita sangat mendukung dan akan diteruskan dengan pembicaraan lebih lanjut agar berjalan dengan baik,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021