Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar mencatat neraca perdagangan pada Maret 2021 masih surplus sebesar 140,18 juta dolar AS.
"Dari ekspor dan impor neraca perdagangan apabila dibandingkan 2019 dan 2020 melampaui 2019 dan 2021, akumulasinya sudah mencapai kurang lebih hampir 300 juta dolar AS dan pada bulan Maret 2021 tercatat surplus sebesar 140,18 juta dolar AS," ujar Kelapa BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan pada Maret 2021 nilai ekspor Kalbar mencapai 159,83 juta dolar AS, dibanding dengan Februari mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 41,81 persen.
"Sedangkan perkembangan impor di Kalbar pada Maret 2021 jauh lebih kecil dibanding tahun 2019 dan 2020. Sedangkan kinerja ekspor malah jauh lebih tinggi dibanding dua tahun lalu," kata dia.
Apabila dibandingkan periode yang sama pada Maret 2020 tercatat mengalami kenaikan juga sebesar 55,42 persen, baik bulan ke bulan atau tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup tinggi artinya, kinerja ekspor dan impor di Kalbar tumbuh positif.
"Komoditas berdasarkan HS 2 digit yang mengalami peningkatan impor yaitu mesin-mesin pesawat 1,19 juta dolar AS, biji bijian berminyak 1,02, karet dan barang dari karet 0,37, pupuk 0,27, kapas gumpalan, tali 0,10," ujarnya.
Sementara barang-barang yang mengalami penurunan impor yaitu besi dan baja -,014, perabot, penerangan rumah -0,40, lokomotif dan peralatan -46, bahan bakar mineral -0,77, dan mesin peralatan listrik -2,66.
"Ada sembilan negara impor yaitu dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Amerika Serikat, Yordania, India, Pantai Gading, Kanada, Meksiko, negara dengan nilai tertinggi yaitu dari Malaysia sebesar 9,14 juta dolar AS atau 46,51 persen," kata dia.
Negara yang menjadi ekspor dan impor surplus yakni dari Tiongkok, India, dan Malaysia, sedangkan tertinggi terdapat di negara Tiongkok sebesar kurang lebih 75,45 juta dolar AS.
"Sedangkan tiga negara yang defisit yaitu dari Singapura, Amerika Serikat, dan Yordania, tertinggi defisit dari Singapura sebesar -3,19 juta dolar AS," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Dari ekspor dan impor neraca perdagangan apabila dibandingkan 2019 dan 2020 melampaui 2019 dan 2021, akumulasinya sudah mencapai kurang lebih hampir 300 juta dolar AS dan pada bulan Maret 2021 tercatat surplus sebesar 140,18 juta dolar AS," ujar Kelapa BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan pada Maret 2021 nilai ekspor Kalbar mencapai 159,83 juta dolar AS, dibanding dengan Februari mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 41,81 persen.
"Sedangkan perkembangan impor di Kalbar pada Maret 2021 jauh lebih kecil dibanding tahun 2019 dan 2020. Sedangkan kinerja ekspor malah jauh lebih tinggi dibanding dua tahun lalu," kata dia.
Apabila dibandingkan periode yang sama pada Maret 2020 tercatat mengalami kenaikan juga sebesar 55,42 persen, baik bulan ke bulan atau tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup tinggi artinya, kinerja ekspor dan impor di Kalbar tumbuh positif.
"Komoditas berdasarkan HS 2 digit yang mengalami peningkatan impor yaitu mesin-mesin pesawat 1,19 juta dolar AS, biji bijian berminyak 1,02, karet dan barang dari karet 0,37, pupuk 0,27, kapas gumpalan, tali 0,10," ujarnya.
Sementara barang-barang yang mengalami penurunan impor yaitu besi dan baja -,014, perabot, penerangan rumah -0,40, lokomotif dan peralatan -46, bahan bakar mineral -0,77, dan mesin peralatan listrik -2,66.
"Ada sembilan negara impor yaitu dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Amerika Serikat, Yordania, India, Pantai Gading, Kanada, Meksiko, negara dengan nilai tertinggi yaitu dari Malaysia sebesar 9,14 juta dolar AS atau 46,51 persen," kata dia.
Negara yang menjadi ekspor dan impor surplus yakni dari Tiongkok, India, dan Malaysia, sedangkan tertinggi terdapat di negara Tiongkok sebesar kurang lebih 75,45 juta dolar AS.
"Sedangkan tiga negara yang defisit yaitu dari Singapura, Amerika Serikat, dan Yordania, tertinggi defisit dari Singapura sebesar -3,19 juta dolar AS," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021