Ketua Posko COVID-19 Kabupaten Melawi Gusti Syaparuddin menegaskan, isu atau informasi yang beredar di media sosial yang menyatakan jalan Sintang-Melawi ditutup dengan pagar seng adalah hoaks atau tidak benar.
"Itu jelas hoaks, Satgas COVID-19 di Melawi saja belum buka posko, dan tanggal 6 Mei nanti baru buka posko, itu pun untuk pengawasan," kata Gusti Syaparuddin dalam keterangan tertulisnya, di Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa.
Posko itu, kata Syaparuddin, untuk pengawasan dan pemantauan keluar masuknya orang ke Melawi yang letaknya di Batu Nanta, sebagai pintu perbatasan Kabupaten Sintang-Melawi.
"Kami mengacu pada surat edaran pemerintah pusat yang melarang ASN mudik, sementara kalau warga mau keluar masuk, kan sudah jelas harus menunjukkan hasil negatif tes usap," ujarnya.
Presidium Hoax Crisis Center (HCC) Borneo Reinardo Sinaga menegaskan, foto pemblokiran jalan yang kembali beredar itu adalah "fabricated content" atau konten yang didesain untuk menipu atau hoaks.
Menurut dia, masyarakat bisa menggunakan atau memanfaatkan tools di google untuk menelusuri informasi, baik itu artikel, foto maupun video yang didapat itu benar atau tidak sesuai fakta. "Di google sudah ada tools untuk mendebunk atau mengecek sebuah informasi," ujarnya.
Reinardo atau Edo mengimbau kepada masyarakat agar selalu melakukan cek dan ricek terhadap sebaran informasi yang tidak jelas atau pun meragukan. "Selalu saring sebelum sharing sebagai bagian dari upaya mendukung pencegahan hoaks yang dapat merugikan banyak pihak," katanya lagi.
Sebelumnya, beredar foto yang menyatakan akses Jalan Pinoh sebagai pintu masuk satu-satunya ke Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat telah dilakukan pemblokiran dengan ditutupi atau dipagari seng.
Seperti yang dibagikan oleh akun Facebook Akbar Sintang. Pemilik akun ini membagikan foto yang menggambarkan sejumlah warga dan petugas kepolisian sedang berjaga di tengah jalan yang sudah dipagari seng.
"Yang mau ke Pinoh..jalan sdh ditutup ya..di Batu Nanta," tulis akun Akbar Sintang itu, sehingga cukup mengejutkan masyarakat khususnya mereka yang tinggal di wilayah Melawi dan Sintang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Itu jelas hoaks, Satgas COVID-19 di Melawi saja belum buka posko, dan tanggal 6 Mei nanti baru buka posko, itu pun untuk pengawasan," kata Gusti Syaparuddin dalam keterangan tertulisnya, di Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa.
Posko itu, kata Syaparuddin, untuk pengawasan dan pemantauan keluar masuknya orang ke Melawi yang letaknya di Batu Nanta, sebagai pintu perbatasan Kabupaten Sintang-Melawi.
"Kami mengacu pada surat edaran pemerintah pusat yang melarang ASN mudik, sementara kalau warga mau keluar masuk, kan sudah jelas harus menunjukkan hasil negatif tes usap," ujarnya.
Presidium Hoax Crisis Center (HCC) Borneo Reinardo Sinaga menegaskan, foto pemblokiran jalan yang kembali beredar itu adalah "fabricated content" atau konten yang didesain untuk menipu atau hoaks.
Menurut dia, masyarakat bisa menggunakan atau memanfaatkan tools di google untuk menelusuri informasi, baik itu artikel, foto maupun video yang didapat itu benar atau tidak sesuai fakta. "Di google sudah ada tools untuk mendebunk atau mengecek sebuah informasi," ujarnya.
Reinardo atau Edo mengimbau kepada masyarakat agar selalu melakukan cek dan ricek terhadap sebaran informasi yang tidak jelas atau pun meragukan. "Selalu saring sebelum sharing sebagai bagian dari upaya mendukung pencegahan hoaks yang dapat merugikan banyak pihak," katanya lagi.
Sebelumnya, beredar foto yang menyatakan akses Jalan Pinoh sebagai pintu masuk satu-satunya ke Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat telah dilakukan pemblokiran dengan ditutupi atau dipagari seng.
Seperti yang dibagikan oleh akun Facebook Akbar Sintang. Pemilik akun ini membagikan foto yang menggambarkan sejumlah warga dan petugas kepolisian sedang berjaga di tengah jalan yang sudah dipagari seng.
"Yang mau ke Pinoh..jalan sdh ditutup ya..di Batu Nanta," tulis akun Akbar Sintang itu, sehingga cukup mengejutkan masyarakat khususnya mereka yang tinggal di wilayah Melawi dan Sintang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021