Pondok Pesantren Islamic Boording School Al Mansyur di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar menerapkan bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam aktivitas sehari-hari.
Pengasuh Ponpes Islamic Boording School Al Mansyur, Mansur Zahri saat dihubungi di Sungai Raya, Selasa mengatakan sejak 4 April 2019 hingga saat ini sudah mengasuh 120 santri dan santriwati.
Untuk pendaftaran santri dan santriwati baru masih dibuka sampai akhir Juni 2021 dengan biaya sangat terjangkau bagi masyarakat, ujarnya.
Kendati keseharian menggunakan bahasa Arab dan Inggris, namun tanpa mengurangi nilai pesantren, salah satunya kajian kitab kuning dengan menggunakan metode baca cepat kitab kuning.
"Untuk sekolah formal kami hanya membuka jenjang SMP dan SMA," jelas Mansur.
Dia menambahkan, pihaknya hingga saat ini juga masih terus berbenah diri, pencapaian program unggulan, untuk bahasa Arab dan bahasa Inggris ditargetkan dalam tiga bulan santri sudah bisa memperaktekkannya.
"Demi menunjang kefasihan bahasa Inggris, kami juga mengundang penutur asli dari Eropa, yakni Lunis dari Francis," ungkap Mansir.
Mansur meyakinkan, agar target penguasaan bahasa santri baru dalam tiga bulan tercapai, selama setengah jam di setiap pagi, santri wajib berkumpul di lapangan pondok untuk melaksanakan muhadasah bagi bahasa Arab dan konferensi bagi Inggris.
"Kegiatan itu dilakukan setelah mereka setoran mufrodot untuk bahasa Arab dan setoran kosa kata untuk bahasa Inggris," ujarnya.
Setelah para santri mereka bisa menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam keseharian, baru dilanjutkan dengan pelajaran membaca kitab kuning.
"Sehingga kami targetkan, dalam dua tahun para santri sudah bisa mempraktekkan membaca kitab kuning," katanya.
Selain itu, Mansur, pihaknya juga membuka program unggulan berikutnya, yaitu tahfid dengan target tujuh bulan sudah bisa menghafal Al Quran 30 juz.
“Sebelum masuk kelas tahfid, selama tiga bulan mereka belajar praktik bahasa Arab terlebih dahulu, agar lebih mudah memahami arti yang ada di dalam Al Quran dan sebagai bahasa sehari hari di pondok,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Pengasuh Ponpes Islamic Boording School Al Mansyur, Mansur Zahri saat dihubungi di Sungai Raya, Selasa mengatakan sejak 4 April 2019 hingga saat ini sudah mengasuh 120 santri dan santriwati.
Untuk pendaftaran santri dan santriwati baru masih dibuka sampai akhir Juni 2021 dengan biaya sangat terjangkau bagi masyarakat, ujarnya.
Kendati keseharian menggunakan bahasa Arab dan Inggris, namun tanpa mengurangi nilai pesantren, salah satunya kajian kitab kuning dengan menggunakan metode baca cepat kitab kuning.
"Untuk sekolah formal kami hanya membuka jenjang SMP dan SMA," jelas Mansur.
Dia menambahkan, pihaknya hingga saat ini juga masih terus berbenah diri, pencapaian program unggulan, untuk bahasa Arab dan bahasa Inggris ditargetkan dalam tiga bulan santri sudah bisa memperaktekkannya.
"Demi menunjang kefasihan bahasa Inggris, kami juga mengundang penutur asli dari Eropa, yakni Lunis dari Francis," ungkap Mansir.
Mansur meyakinkan, agar target penguasaan bahasa santri baru dalam tiga bulan tercapai, selama setengah jam di setiap pagi, santri wajib berkumpul di lapangan pondok untuk melaksanakan muhadasah bagi bahasa Arab dan konferensi bagi Inggris.
"Kegiatan itu dilakukan setelah mereka setoran mufrodot untuk bahasa Arab dan setoran kosa kata untuk bahasa Inggris," ujarnya.
Setelah para santri mereka bisa menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam keseharian, baru dilanjutkan dengan pelajaran membaca kitab kuning.
"Sehingga kami targetkan, dalam dua tahun para santri sudah bisa mempraktekkan membaca kitab kuning," katanya.
Selain itu, Mansur, pihaknya juga membuka program unggulan berikutnya, yaitu tahfid dengan target tujuh bulan sudah bisa menghafal Al Quran 30 juz.
“Sebelum masuk kelas tahfid, selama tiga bulan mereka belajar praktik bahasa Arab terlebih dahulu, agar lebih mudah memahami arti yang ada di dalam Al Quran dan sebagai bahasa sehari hari di pondok,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021