Asisten Administrasi dan Umum (Asisten III) Setda Provinsi Kalbar Sekundus mengatakan bahwa perlahan sektor pariwisata mulai tumbuh di Kalbar selama penerapan new normal.

"Kita mulai bisa melakukan aktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan dan penerapan strategi komunikasi dengan reaktivasi pariwisata Kalbar yang terkenal dengan slogan "Berwisata di Kalbar Jak"," katanya pada pembukaan Musyawarah Daerah VIII DPD ASITA Kalbar "Kita Bangkitkan Optimisme Pariwisata Kalbar" di Pontianak, Rabu.

Baginya, meskipun kondisi pariwisata di Kalbar menunjukkan penurunan sejak April 2020 namun seiring berjalannya waktu dan penerapan protokol kesehatan di objek wisata sektor pariwisata mulai tumbuh.

"Pendapatan provinsi Kalbar yang tercatat di BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan laju ekonomi sektor pariwisata Kalbar tahun 2020 sebesar 18.65 persen dibandingkan tahun 2019," tambahnya.

Selain itu ia mengatakan karena industri pariwisata menjadi sektor yang sangat terdampak COVID-19, Indonesia menjadi negara yang berjuang untuk kembali memulihkan pariwisata dengan tetap menerapkan standar kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Saat ini kita sedang mempersiapkan pembukaan kembali pariwisata di era New Normal, melalui program sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Enviromental (CHSE) untuk membangun kepercayaan masyarakat yang akan melakukan perjalanan destinasi pariwisata di nusantara," ujarnya.

Baginya ASITA sebagai salah satu organisasi di bidang kepariwisataan merupakan lembaga atau wadah yang memperlancar operasional usaha wisata, sekaligus menjadi tempat yg saling berbagi dan menyebarkan informasi yg berkaitan di bidang pariwisata dalam rangka membangun citra pariwisata Indonesia dan menjadi penghubung antara industri pariwisata dengan pemerintah serta pihak lainnya.

Sementara itu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalbar Joni Isnaini mengatakan bahwa menurut data dari Kadin, sektor pariwisata adalah sektor yang menyumbang devisa terbesar kedua bagi Indonesia sebelum masa pandemi.

"Meskipun demikian, Kalbar belum melihat sektor pariwisata sebagai prioritas sebagai pembangunan yang perlu kita garap serius. Kadin Kalbar melihat bahwa pariwisata kita memiliki potensi yg sangat besar untuk dikembangkan lebih serius oleh seluruh stakeholder dan pemerintah," katanya.

Baginya, keadaan alam dan budaya di Kalbar merupakan suatu modal untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan yang pada akhirnya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

"Dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang ini pariwisata adalah sektor yg paling terdampak, padahal sektor ini hampir sebagian besarnya adalah UMKM," ujarnya.

Ia mengatakan, perlu peran serta pemerintah dan swasta bekerjasama membangkitkan pariwisata di Kalbar sehingga pulih kembali dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kami dari Kadin Kalbar sangat mendukung kegiatan Musda ini dan kita juga berharap kedepannya selalu bisa bersinergi dan acara Musda ini juga berkelanjutan serta akan ada MoU untuk memajukan pariwisata di Kalbar," pungkasnya.

Pewarta: Dedi /Rahma

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021