Mulyadi berusia 50 tahun, seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Singa Laut, diduga terjatuh saat kapal tersebut melego jangkar di perairan Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.

"Kami mendapat laporan seorang ABK ini terjatuh saat kapal sedang melabuhkan jangkar di perairan Lemukutan Kabupaten Bengkayang, Selasa (8/6), sekitar pukul 09.40 WIB," kata Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi di Pontianak, Rabu.

Ia mengatakan peristiwa itu terjadi saat korban dan rekan ABK lainnya sedang istirahat, makan siang, di atas kapal. Namun, pukul 14.00 WIB korban sudah tidak berada di atas kapal.

Yopi mengatakan untuk menanggulangi kejadian itu pihaknya sudah memberangkatkan tim rescue ke lokasi jatuhnya ABK KM Singa Laut tersebut.

"Kemarin, Selasa (8/6), tim rescue Pos SAR Sintete sudah melakukan pencarian dibantu potensi SAR lainnya, harapan kami di hari kedua ini korban segera ditemukan," katanya.

Ia menambahkan dari hasil laporan itu, diketahui KM Singa Laut itu merupakan kapal nelayan yang sedang menangkap cumi-cumi, sedangkan korban, Mulyadi, pria paruh baya itu warga Dusun Selindung RT013/RW07 Desa Mentibar, Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas.

"Dalam pengerahan pencarian ini kami melibatkan unsur dari Pos SAR Sintete, PosMat AL Pemangkat, Dinas Kelautan Perikanan Bengkayang, HNSI Kalbar, Puskesmas Pemangkat, keluarga korban dan masyarakat setempat. Kami berharap korban dapat segera ditemukan," katanya.
 

Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021