Ketua DPD, La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan, lembaga tinggi itu mendukung penggunaan daya energi nuklir di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

"Untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan secara berkelanjutan, saya mendukung penggunaan daya energi dalam skala besar termasuk energi nuklir di Kalbar, karena memiliki potensi yang bisa menyediakan energi dengan biaya efisien aman dan selamat," kata dia, pada diskusi khusus tema ketahanan energi nasional dalam mendukung industrialisasi di Pulau Kalimantan, di Pontianak, Senin.

Ia mengatakan ingin adanya terobosan baru yang memanfaatkan sumber daya alam dan manusia di Kalimantan Barat.

"Saya ingin ada terobosan di Kalimantan Barat yang dikenal sebagai pusat industri nasional, tuntun pangan, pusat riset, dan pendidikan serta memiliki sumber daya alam yang tinggi," katanya.

Saat ini semua negara maju menggunakan energi nuklir, selain menawarkan sumber yang hemat, dalam penggunaannya dapat mengurangi efek gas rumah kaca.

"Selain hemat, dalam penggunaannya dapat mengurangi efek gas rumah kaca, seperti yang kita ketahui bersama bahwa ibukota akan dibangun di Kalimantan Timur, artinya untuk membangun sebuah kota baru akan memerlukan energi yang besar," ujarnya.

Bila pembangkit listrik energi nuklir sudah dibangun di Kalimantan Barat maka energinya dapat disalurkan bagi kepentingan ibu kota negara itu dan Pulau Kalimantan umumnya.

"Memang keinginan untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi nuklir kerap menjadi kontraversi dan banyak pihak menganggap kreator nuklir selalu di identik dengan bahaya yang luar biasa, padahal dengan kemajuan teknologi maka bisa dioptimalkan aspek keselamatan dan keamanan," kata dia.

Ia berharap tidak ada alasan dan keraguan dalam pemanfaatan energi nuklir pembangkit listrik guna memenuhi ketahanan energi untuk mendukung kesejahteraan rakyat.

"Saya ingin mengajak semua pihak untuk saling bahu membahu membantu pemerintah daerah untuk membangun Kalbar dan Kalimantan, tidak ada lagi perselisihan atau silang pendapat diantara kita," ujarnya.

Pewarta: Andilala dan Yunita

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021