Komisi III DPRD Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat meminta pemerintah daerah (Pemda) setempat untuk segera menghadirkan alat tes Swab PCR agar tidak tergantung dengan laboratorium di provinsi.

“Hasil pemeriksaan swab PCR menunjukkan kecenderungan terpapar COVID-19 di Bengkayang semakin meningkat dan daerah tidak boleh selalu tergantung dengan laboratorium yang ada di provinsi. Untuk itu perlu ada sendiri alat tes swab PCR,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Bengkayang, Martinus Khiu saat dihubungi di Bengkayang, Minggu.

Apalagi tambahnya untuk jeda waktu penerimaan hasil swab dari provinsi terlalu lama atau butuh waktu mencapai kurang lebih 2-3 minggu.

“Hal itu sangat mempengaruhi tracing, testing, dan treatment (3T) yang dilakukan petugas kesehatan,” jelas dia.

Ia menambahkan saat ini perlu juga pembenahan pelayanan di rumah singgah dan penambahan ruang perawatan atau isolasi bagi pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Bumi Sebalo Bengkayang.

“Ruang isolasi di RSUD Bumi Sebalo termasuk penambahan ruangan, perlu diperhatikan. Kita harus waspada dan segera melakukan antisipasi terhadap lonjakan masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19," tuturnya.

Anggota DPRD ini berharap anggaran refocusing di Dinas Kesehatan Bengkayang yang berjumlah kurang lebih Rp28 miliar dapat dimanfaatkan betul-betul untuk mengatasi melonjaknya COVID-19 dan juga varian baru dari COVID-19.

Ia juga menyampaikan, terima kasih kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dan organisasi perangkat daerah terkait, serta kepolisian dan TNI yang telah turut serta berperan aktif dalam mengatasi penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bengkayang.

“Mari bersama kita terus tidak kendor menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan pemutusan rantai wabah COVID-19 sebagaimana anjuran pemerintah. Dengan semua kita sadar dan disiplin tentu dapat menekan. Kemudian dukung dan ikuti program vaksinasi,” kata dia mengajak.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021