Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bintan, Hasriawady alias Gentong akan memimpin aksi penolakan tes usap antigen berbayar di lokasi penyekatan KM 16 arah Kijang, yang berbatasan dengan Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis.

Gentong menegaskan, bukan hanya dirinya yang menolak uji usap antigen berbayar, melainkan juga sebagian anggota DPRD Tanjungpinang.

Gentong menegaskan dirinya tidak menggunakan jabatan sebagai anggota DPRD saat melakukan aksi penolakan tes antigen berbayar, melainkan sebagai Ketua Persatuan Pemuda Tempatan (PERPAT) Bintan. Hal itu dilakukan lantaran ia merasa ribet menggunakan jabatan sebagai anggota legislatif saat aksi.

"Tes antigen berbayar ini menyakiti perasaan saya dan masyarakat Bintan. Hari ini, saya bersama masyarakat menolak kebijakan itu," katanya.

Ia mengemukakan hubungan masyarakat antara Bintan dengan Tanjungpinang sangat dekat sejak Tanjungpinang belum dimekarkan dari Bintan. Hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan dari Bintan setiap hari dijual di Tanjungpinang.

Para petani dan nelayan tentu merasa keberatan jika setiap hari harus membayar Rp150.000 untuk tes antigen. Petani dan nelayan tidak mungkin menaikkan harga sayur-mayur dan ikan hanya karena permasalahan itu.

Selain itu, lebih dari 70 persen ASN Pemkab Bintan merupakan warga Tanjungpinang.

"Ribuan orang yang bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia di Galang Batang, Bintan, merupakan warga Tanjungpinang," tegasnya.

Ia menegaskan aksi penolakan tes antigen di kawasan penyekatan bukan untuk kepentingan politik, bukan pula untuk mencari panggung. "Aksi ini murni untuk kepentingan masyarakat Tanjungpinang dan Bintan," katanya.

 

Pewarta: Nikolas Panama

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021