Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan saat ini daerahnya berstatus darurat bencana karena banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan.
"Saya sudah koordinasi dengan Gubernur terkait status darurat bencana dan mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi untuk korban banjir," kata Fransiskus Diaan, di Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Fransiskus, penangan banjir terutama korban banjir terkendala lamanya laporan dari pihak kecamatan dan desa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu terus melakukan pendataan melalui laporan dari camat dan desa, untuk mengetahui total kerugian, warga terdampak banjir dan dampak banjir lainnya.
"Kami menunggu informasi dari camat dan data di lapangan, BPBD juga terkendala sejumlah akses jalan terputus dan jaringan telekomunikasi," kata Fransiskus.
Ia meminta agar camat dan kepala desa proaktif melaporkan setiap perkembangan banjir di daerahnya masing-masing.
"Setiap ada perkembangan bencana segera laporkan, karena data itu sangat penting dalam menentukan langkah ke depan," ujar Fransiskus.
Dirinya sudah mengusulkan ke Pemprov dengan harapan bantuan segera terealisasi.
"Itu salah satu upaya kami untuk membantu korban banjir, karena apa yang ada di kita sangat terbatas," ucap Fransiskus.
Musibah banjir dan bencana alam tidak hanya terjadi di Kapuas Hulu, namun juga terjadi di sejumlah kabupaten kota khususnya di Kalimantan Barat.
Ia mengimbau agar masyarakat terus waspada utamakan keselamatan dan selalu melaporkan setiap perkembangan bencana.
"Bencana itu memang faktor alam, masyarakat mesti selalu waspada," ucapnya.*
Baca juga: BNPB : Kabupaten Kapuas Hulu masuk daerah tingkat risiko banjir tinggi
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu merendam 2.862 rumah
Baca juga: Ibu kota Kabupaten Kayong Utara Kalbar dilanda banjir
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu merendam 2.862 rumah
Baca juga: Ibu kota Kabupaten Kayong Utara Kalbar dilanda banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021