Ketua harian masjid Oesman Al-Khair  Kabupaten Kayong Utara Nazril  Hijar mengatakan pihaknya menyelenggarakan sholat Idul Adha dengan protokol kesehatan yang ketat.

Masjid terapung yang diresmikan Jokowi Dodo itu  hanya menapung 1.000  jamaah pada sholat Idul Adha 2021 ini dari kapasitas masjid yang seharusnya 3.000 jamaah.

"Pengurus siapkan masker dan tempat cuci tangan serta atur jarak shaf. Kapasitas maksimal masjid tiga ribu, tapi dibatasi maksimal seribu,"kata Nazril Hijar di Sukadana.

Untuk memastikan pelaksanaan Idul Adha berjalan dengan protokol kesehatan, pengurus masjid bekerjasama pihak keamaan  akan melakukan pengawasan ketat terhadap setiap jamaah yang akan masuk ke dalam masjid.

"Lakukan ikhtiar sesuai anjuran pemerintah Ayo tingkatkan kekompakan bantu pemerintah atasi COVID-19,"Pesannya.

Untuk hewan kurban sendiri  masjid Oesman Al-Khair mendapatkan 7 hewan kurban, 3 antaranya dari bapak Oesman Sapta Odang dan 4 lainnya dari warga Kayong Utara

"Bapak  OSO 7 dan  masyarakat 3 ekor sapi Tapi yg di olah di oesman hanya 2, sisanya kami bagikan ke seluruh kecamatan,"jelasnya.

Ia berpesan agar masyarakat bisa memaknai  kurban bukan hanya dimaknai penyembelihan hewan saat iedul adha, tetap pengorbanan apa yang  dimiliki dan apa yg  bisa dilakukan untuk agama, masyarakat dan bangsa

"Bangsa kita saat ini sangat butuh jiwa jiwa yang siap berkurban demi tangguhnya Indonesia menghadapi pandemi jadilah pejuang jangan jadi pecundang,"pesannya.

Baca juga: Masjid Raya Mujahidin Pontianak tiadakan Sholat Idul Adha 1442 H
Baca juga: Wapres ingatkan jangan sampai ada klaster Idul Adha
Baca juga: Harga pangan di Pontianak stabil jelang Idul Adha 1442 H
 

Pewarta: Rizal

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021