Syella Natasha, salah seorang atlet Wushu Taolu, akan memperkuat Kalimantan Barat (Kalbar), pada Pekan Olahraga Nasional XX di Papua tahun 2021.
"Bagi Syella Natasha cabang olah raga Wushu Taola yang dominannya ialah gerakan lompatan yang masuk ke dalam nanthu atau tingkat kesulitan, sehingga saya saat ini terus meningkatkan latihan dalam persiapan mengikuti PON XX di Papua," kata Syella Natasha di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, dirinya terjun ke dunia Wushu Taola berawal dari melihat saudara kandungnya mengikuti ekstrakurikuler Wushu di sekolahnya, sehingga membuat dirinya tertarik untuk mencoba menjadi atlet Wushu.
"Jurus dan lompatan yang saya saksikan waktu itu, ternyata semakin membulatkan tekad untuk secara perlahan menekuni olahraga Wushu khususnya di nomor Taolu atau seni," ungkap gadis kelahiran Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, 9 Maret 2002,
Dia menambahkan, kalau di Cabor Wushu Taolu itu ada Nantu, atau tingkat kesulitan. "Nantu itu lompatan, di Wushu Taolu banyak lompatan jadi ini menjadi tantangan kami untuk berlatih lebih keras lagi untuk mencapai hasil yang maksimal lagi," katanya.
Gadis yang akrab disapa Tasya ini mengaku bahwa yang sedikit sulit dari gerakan lompatan ialah penilaiannya yang cukup detail, dan bisa juga berkurang nilainya, seperti ketika lompatan, dan saat mendarat kaki tidak boleh bergeser, kemudian saat gerakan memutar derajatnya tidak sampai juga bisa mengurangi nilai, serta termasuk pula tendangan kaki yang harus di atas bahu.
Mahasiswi STB (Sekolah Tinggi Bahasa) Harapan Bersama Pontianak ini akan tampil pada PON XX Papua 2021. Dengan segala persiapan yang ada Tasya diharapkan bisa menampilkan yang terbaik bagi Kalbar dan diharapkan bisa membawa medali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Bagi Syella Natasha cabang olah raga Wushu Taola yang dominannya ialah gerakan lompatan yang masuk ke dalam nanthu atau tingkat kesulitan, sehingga saya saat ini terus meningkatkan latihan dalam persiapan mengikuti PON XX di Papua," kata Syella Natasha di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, dirinya terjun ke dunia Wushu Taola berawal dari melihat saudara kandungnya mengikuti ekstrakurikuler Wushu di sekolahnya, sehingga membuat dirinya tertarik untuk mencoba menjadi atlet Wushu.
"Jurus dan lompatan yang saya saksikan waktu itu, ternyata semakin membulatkan tekad untuk secara perlahan menekuni olahraga Wushu khususnya di nomor Taolu atau seni," ungkap gadis kelahiran Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, 9 Maret 2002,
Dia menambahkan, kalau di Cabor Wushu Taolu itu ada Nantu, atau tingkat kesulitan. "Nantu itu lompatan, di Wushu Taolu banyak lompatan jadi ini menjadi tantangan kami untuk berlatih lebih keras lagi untuk mencapai hasil yang maksimal lagi," katanya.
Gadis yang akrab disapa Tasya ini mengaku bahwa yang sedikit sulit dari gerakan lompatan ialah penilaiannya yang cukup detail, dan bisa juga berkurang nilainya, seperti ketika lompatan, dan saat mendarat kaki tidak boleh bergeser, kemudian saat gerakan memutar derajatnya tidak sampai juga bisa mengurangi nilai, serta termasuk pula tendangan kaki yang harus di atas bahu.
Mahasiswi STB (Sekolah Tinggi Bahasa) Harapan Bersama Pontianak ini akan tampil pada PON XX Papua 2021. Dengan segala persiapan yang ada Tasya diharapkan bisa menampilkan yang terbaik bagi Kalbar dan diharapkan bisa membawa medali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021