Berawal dari kandang ayam sederhana dengan ukuran 8x50 meter berkapasitas 3.500 ekor ayam, Suharta (59) mengawali usaha peternakan ayam di daerah Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.
Perubahan bisnisnya dimulai saat Suharta mendapatkan investor dan berniat untuk kembali memperbesar usahanya dengan menambah peralatan-peralatan modern untuk meningkatkan produktifitas.
"Untuk meningkatkan produktivitas usaha, saya mengajukan permohonan penambahan daya listrik kepada PLN UP3 Pontianak sebesar 33.000 VA di tahun 2021," cerita Suharta.
Penggunaan listrik yang sebelumnya hanya untuk penerangan saja, berkembang menjadi alat-alat vital produksi seperti blower, water filter, dan celldeck.
"Kandang tipe close house ini dibangun dengan ukuran 18x80 m, dibuat dua lantai dengan kapasitas 12.000 ekor per lantai sehingga total kapasitas mencapai 24.000 ekor. Idealnya, satu ayam butuh satu Watt listrik bagi kandang modern tipe close house" ungkap Suharta.
Dikatakannya, satu blower membutuhkan listrik sebesar 1,3 kVA. Saat ini terdapat enam blower pada masing-masing lantai yang difungsikan di kandang ayam miliknya. Penerangan menggunakan lampu 20 watt sebanyak 120 buah. Konsumsi listrik juga digunakan untuk pompa air yang berjalan secara otomatis. Saat ini daya terpasang sebesar 33.000 VA untuk kapasitas 24.000 ekor.
"Rencana kedepan, kandang akan distandarisasi menjadi ukuran 12x120 meter dengan kapasitas per lantai 20.000 ekor, sehingga total kapasitas 40.000 ekor ayam. Otomatis untuk kelancaran usaha kebutuhan listrik akan terus meningkat. Beruntung sekali, dukungan PLN terhadap usaha yang kami jalankan cukup besar sehingga kami tidak menemukan kendala yang bearti dalam pengembangan usaha," tutur Suharta.
Di Pontianak, kandang dengan tipe ini baru di lokasi kandang milik Suharta. Di daerah Segedong dan Wajok sebenarnya juga sudah ada yang menggunakan kandang tipe close house tapi dengan kapasitas yang jauh lebih besar.
Keberadaan usaha peternakan ayam modern milik Suharta juga menyerap tenaga kerja dari daerah sekitar, sebanyak empat orang dipekerjakan untuk kandang close house dan dua orang dipekerjakan untuk kandang open house.
Sementara itu, Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, mengakui bahwa untuk melistriki lokasi usaha milik Suharta, pihaknya harus membangun jaringan listrik sepanjang 300 meter.
"Hal ini menjadi tantangan buat kami, agar usaha yang dibangun dapat terus berkembang. Jaringan listrik yang sudah dibangun juga dapat dimanfaatkan oleh beberapa pelaku usaha disekitar kandang ayam milik pak Suharta. Alhamdulillah, sudah ada 1 calon pelanggan agriculture yang siap dilayani dengan daya 41,5 kVA," sebut Didi.
PLN mendukung penuh setiap usaha untuk menunjang perekonomian masyarakat, terutama dimasa sulit saat pandemi masih berlangsung.
"Dengan semangat melayani dan saling bersinergi, bersama kita akan melalui dan menang melawan pandemi," pungkas Didi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Perubahan bisnisnya dimulai saat Suharta mendapatkan investor dan berniat untuk kembali memperbesar usahanya dengan menambah peralatan-peralatan modern untuk meningkatkan produktifitas.
"Untuk meningkatkan produktivitas usaha, saya mengajukan permohonan penambahan daya listrik kepada PLN UP3 Pontianak sebesar 33.000 VA di tahun 2021," cerita Suharta.
Penggunaan listrik yang sebelumnya hanya untuk penerangan saja, berkembang menjadi alat-alat vital produksi seperti blower, water filter, dan celldeck.
"Kandang tipe close house ini dibangun dengan ukuran 18x80 m, dibuat dua lantai dengan kapasitas 12.000 ekor per lantai sehingga total kapasitas mencapai 24.000 ekor. Idealnya, satu ayam butuh satu Watt listrik bagi kandang modern tipe close house" ungkap Suharta.
Dikatakannya, satu blower membutuhkan listrik sebesar 1,3 kVA. Saat ini terdapat enam blower pada masing-masing lantai yang difungsikan di kandang ayam miliknya. Penerangan menggunakan lampu 20 watt sebanyak 120 buah. Konsumsi listrik juga digunakan untuk pompa air yang berjalan secara otomatis. Saat ini daya terpasang sebesar 33.000 VA untuk kapasitas 24.000 ekor.
"Rencana kedepan, kandang akan distandarisasi menjadi ukuran 12x120 meter dengan kapasitas per lantai 20.000 ekor, sehingga total kapasitas 40.000 ekor ayam. Otomatis untuk kelancaran usaha kebutuhan listrik akan terus meningkat. Beruntung sekali, dukungan PLN terhadap usaha yang kami jalankan cukup besar sehingga kami tidak menemukan kendala yang bearti dalam pengembangan usaha," tutur Suharta.
Di Pontianak, kandang dengan tipe ini baru di lokasi kandang milik Suharta. Di daerah Segedong dan Wajok sebenarnya juga sudah ada yang menggunakan kandang tipe close house tapi dengan kapasitas yang jauh lebih besar.
Keberadaan usaha peternakan ayam modern milik Suharta juga menyerap tenaga kerja dari daerah sekitar, sebanyak empat orang dipekerjakan untuk kandang close house dan dua orang dipekerjakan untuk kandang open house.
Sementara itu, Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, mengakui bahwa untuk melistriki lokasi usaha milik Suharta, pihaknya harus membangun jaringan listrik sepanjang 300 meter.
"Hal ini menjadi tantangan buat kami, agar usaha yang dibangun dapat terus berkembang. Jaringan listrik yang sudah dibangun juga dapat dimanfaatkan oleh beberapa pelaku usaha disekitar kandang ayam milik pak Suharta. Alhamdulillah, sudah ada 1 calon pelanggan agriculture yang siap dilayani dengan daya 41,5 kVA," sebut Didi.
PLN mendukung penuh setiap usaha untuk menunjang perekonomian masyarakat, terutama dimasa sulit saat pandemi masih berlangsung.
"Dengan semangat melayani dan saling bersinergi, bersama kita akan melalui dan menang melawan pandemi," pungkas Didi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021