Chef de Mission Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo Andi Herman memuji pencapaian Leani Ratri Oktila yang mempersembahkan dua emas pada cabang olahraga para-bulu tangkis dan menyebut pencapaian tersebut memiliki bermakna luar biasa.
"Raihan emas kedua bagi Kontingen Indonesia ini bukan saja prestasi luar biasa bagi bangsa Indonesia tetapi juga merupakan sebuah sejarah bagi NPC Indonesia yang meraih medali di Paralimpiade," kata Andi Herman dalam siaran resmi NPC Indonesia, Minggu.
"Selain perjuangan yang berat dari pemain Indonesia, hasil ini juga memberikan inspirasi bagi kita bahwa atlet Indonesia bisa berprestasi di kancah dunia," Andi Herman menambahkan.
Pencapaian Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 melebihi target yang dicanangkan. Secara keseluruhan Indonesia mengoleksi dua emas, tiga perak dan empat perunggu.
"Jadi hasil ini merupakan prestasi yang luar biasa karena mampu melebihi target awal yang kita tetapkan sebelum berangkat ke Paralimpiade 2020," ujar Andi Herman.
Hari ini, Indonesia menambahkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Leani Ratri menjadi kunci kesuksesan Indonesia di Paralimpiade Tokyo dengan memberi tambahan emas dan perak.
Leani Ratri Oktila tampil bersama Hary Susanto pada sekor ganda campuran SL3-SU5. Pada final yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Jepang, Minggu, Ratri/Hari mengalahkan pasangan Prancis, Mazur Lucas/Noel Faustine dua gim langsung 23-21, 21-17.
Khusus bagi Leani Ratri, ini merupakan emas keduanya setelah satu hari sebelumnya prestasi tertinggi dia torehkan di nomor ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah.
Adapun pada hari ini, Leani juga menorehkan perak pada sektor tunggal putri SL4. Pada final, dia kalah dari wakil China, Cheng Hefang, 19-21, 21-17, 16-21.
Ratri mengaku kurang istirahat karena proses tes doping yang memakan waktu cukup lama. Namun demikian, Ratri juga mengakui bahwa lawannya kali ini tampil lebih baik.
Selain itu fokusnya juga terpecah karena selain tunggal putri, Ratri juga tampil di final ganda campuran SL3-SU5 bersama pasangannya Hary susanto.
"Saya cukup puas dengan hasil yang saya dapatkan sejauh ini. Untuk saat ini saya harus mengakui bahwa lawan saya lebih baik dari saya. Tadi malam, tes doping memakan waktu begitu lama sehingga saya kelelahan ketika selesai, saya tidak punya energi lagi,” kata Ratri.
"Tapi mungkin saya juga tidak bisa terlalu fokus pada pertandingan ini karena saya masih ada pertandingan ganda lagi nanti," dia menambahkan.
Pada hari ini, Indonesia juga menambah satu medali perunggu yang disumbangkan oleh tunggal putra SL4 Fredy Setiawan yang mengalahkan jagoan India, Tarun 21-17, 21-11.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Raihan emas kedua bagi Kontingen Indonesia ini bukan saja prestasi luar biasa bagi bangsa Indonesia tetapi juga merupakan sebuah sejarah bagi NPC Indonesia yang meraih medali di Paralimpiade," kata Andi Herman dalam siaran resmi NPC Indonesia, Minggu.
"Selain perjuangan yang berat dari pemain Indonesia, hasil ini juga memberikan inspirasi bagi kita bahwa atlet Indonesia bisa berprestasi di kancah dunia," Andi Herman menambahkan.
Pencapaian Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 melebihi target yang dicanangkan. Secara keseluruhan Indonesia mengoleksi dua emas, tiga perak dan empat perunggu.
"Jadi hasil ini merupakan prestasi yang luar biasa karena mampu melebihi target awal yang kita tetapkan sebelum berangkat ke Paralimpiade 2020," ujar Andi Herman.
Hari ini, Indonesia menambahkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Leani Ratri menjadi kunci kesuksesan Indonesia di Paralimpiade Tokyo dengan memberi tambahan emas dan perak.
Leani Ratri Oktila tampil bersama Hary Susanto pada sekor ganda campuran SL3-SU5. Pada final yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Jepang, Minggu, Ratri/Hari mengalahkan pasangan Prancis, Mazur Lucas/Noel Faustine dua gim langsung 23-21, 21-17.
Khusus bagi Leani Ratri, ini merupakan emas keduanya setelah satu hari sebelumnya prestasi tertinggi dia torehkan di nomor ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah.
Adapun pada hari ini, Leani juga menorehkan perak pada sektor tunggal putri SL4. Pada final, dia kalah dari wakil China, Cheng Hefang, 19-21, 21-17, 16-21.
Ratri mengaku kurang istirahat karena proses tes doping yang memakan waktu cukup lama. Namun demikian, Ratri juga mengakui bahwa lawannya kali ini tampil lebih baik.
Selain itu fokusnya juga terpecah karena selain tunggal putri, Ratri juga tampil di final ganda campuran SL3-SU5 bersama pasangannya Hary susanto.
"Saya cukup puas dengan hasil yang saya dapatkan sejauh ini. Untuk saat ini saya harus mengakui bahwa lawan saya lebih baik dari saya. Tadi malam, tes doping memakan waktu begitu lama sehingga saya kelelahan ketika selesai, saya tidak punya energi lagi,” kata Ratri.
"Tapi mungkin saya juga tidak bisa terlalu fokus pada pertandingan ini karena saya masih ada pertandingan ganda lagi nanti," dia menambahkan.
Pada hari ini, Indonesia juga menambah satu medali perunggu yang disumbangkan oleh tunggal putra SL4 Fredy Setiawan yang mengalahkan jagoan India, Tarun 21-17, 21-11.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021