Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) meluncurkan Buku Putih Pemetaan Kebutuhan SDM (Bidang Keahlian) dan Pusat Keunggulan Untuk Indonesia Emas 2045.
Buku Putih ini merupakan hasil kolaborasi antara KemenPPN/Bappenas dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta melibatkan mitra pembangunan Tanoto Foundation dan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, melalui program Kolaborasi Pengetahuan dan Inovasi Australia Indonesia (Koneksi).
Secara substansi, Buku Putih menyajikan analisis mendalam mengenai kebutuhan keahlian untuk mencapai output-output strategis, tetapi juga menyoroti pentingnya pembentukan pusat keunggulan.
Pada kesempatan tersebut, Amich Alhumami menekankan perlunya upaya pemerataan akses pendidikan tinggi berkualitas dan pengembangan Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM).
"Pemerataan akses perlu didorong dengan penguatan kualitas infrastruktur perguruan tinggi, pengelolaan sumber daya pendidikan tinggi, dan perbaikan kualitas tata kelolanya," katanya di Jakarta, Selasa.
Amich juga menekankan pengembangan STEAM dapat diwujudkan dengan pengembangan pembelajaran dan penguatan program studi.
Dalam kesempatan yang sama, Tanoto Foundation juga mengeluarkan studi Pengembangan Soft Skill untuk Tenaga Kerja Industri Prioritas Nasional untuk mempertajam Buku Putih Pemetaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Bidang Keahlian) serta Pusat Keunggulan untuk Indonesia Emas 2045.
Studi ini memberikan analisis mendalam tentang pentingnya Soft Skill dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan revolusi industri 4.0.
Studi ini juga memberikan pemetaan kebutuhan soft skills di industri-industri prioritas nasional dan menawarkan solusi strategis melalui program-program pengembangan yang dapat mendukung transformasi SDM Indonesia.
"Hasil studi kami menunjukkan bahwa kompetensi Soft Skill mahasiswa/i perlu dikembangkan secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan industri Indonesia, sehingga mampu meningkatkan potensi yang mereka miliki untuk kesiapan kerja, siap latih, dan siap berkontribusi," kata Head of Leadership Development and Scholarship Tanoto Foundation, Michael Susanto.
Michael berharap hasil studi tersebut juga dapat dipadankan dengan kebutuhan industri dan praktik di pendidikan tinggi di Indonesia guna membantu tercapainya visi Indonesia Emas 2045.