Berbekal motivasi yang diberikan dari orangtua dan keluarga, atlet angkat besi dari kontingen Kalimantan Barat, Riska Oktaviana mengincar medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang akan berlangsung 2-15 Oktober.
"Saya akan turun di kelas 87 plus. Total angkatan saya saat ini 225 kilogram. Dan di PON Papua nanti saya menargetkan mampu mencapai angkatan 240 kilogram," kata Riska di Pontianak, Sabtu.
Demi meraih target, Riska mengaku akan berjuang semaksimal mungkin. Apalagi dirinya bertekad membanggakan kedua orang tuanya dan nama Kalbar di pentas PON tahun ini
Menurutnya, olahraga angkat besi itu sudah ia tekuni sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 2013 dan sudah konsentrasi sekitar tujuh hingga delapan tahun di cabang olahraga angkat besi.
"Saya tertarik menggeluti angkat besi itu karena semua yang terlibat baik itu sesama rekan atlet, pelatih dan pengurus ini memiliki rasa kekeluargaan mendalam dan perhatian satu dengan yang lain," katanya menambahkan.
Di cabang angkat besi, kata Riska, ia mendapat perhatian layaknya tinggal dalam keluarga. Di mana sebelumnya ia pernah mengikuti cabang lain, namun harus membeli peralatan sendiri. Karena ia berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak bisa memenuhi keperluan latihan, maka pada 2013 pindah ke angkat besi.
"Di angkat besi ini saya mendapat bantuan dari pengurus angkat besi untuk memenuhi keperluan latihan. Dan pada tahun 2013 -2014 saya masuk ke asrama PPLP Kalbar yang membina kami atlet remaja yang berstatus pelajar. Saya diberi uang makan dan difasilitasi hingga saya bisa dengan tekun mendalami olahraga ini," katanya menerangkan.
Riska juga mengakui, berkat latihan kerasnya di cabang angkat besi, maka ia bisa mengikuti berbagai perlombaan cabang itu tidak hanya di dalam negeri bahkan hingga ke luar negeri.
"Apa yang saya dapat saat ini bukannya tanpa kerja keras dengan melakukan latihan setiap hari dan mendapat bimbingan para pelatih. Dan untuk di PON Papua ini saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi yang terbaik dan membawa pulang medali," pungkas atlet yang membawa nama Kabupaten Mempawah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya akan turun di kelas 87 plus. Total angkatan saya saat ini 225 kilogram. Dan di PON Papua nanti saya menargetkan mampu mencapai angkatan 240 kilogram," kata Riska di Pontianak, Sabtu.
Demi meraih target, Riska mengaku akan berjuang semaksimal mungkin. Apalagi dirinya bertekad membanggakan kedua orang tuanya dan nama Kalbar di pentas PON tahun ini
Menurutnya, olahraga angkat besi itu sudah ia tekuni sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 2013 dan sudah konsentrasi sekitar tujuh hingga delapan tahun di cabang olahraga angkat besi.
"Saya tertarik menggeluti angkat besi itu karena semua yang terlibat baik itu sesama rekan atlet, pelatih dan pengurus ini memiliki rasa kekeluargaan mendalam dan perhatian satu dengan yang lain," katanya menambahkan.
Di cabang angkat besi, kata Riska, ia mendapat perhatian layaknya tinggal dalam keluarga. Di mana sebelumnya ia pernah mengikuti cabang lain, namun harus membeli peralatan sendiri. Karena ia berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak bisa memenuhi keperluan latihan, maka pada 2013 pindah ke angkat besi.
"Di angkat besi ini saya mendapat bantuan dari pengurus angkat besi untuk memenuhi keperluan latihan. Dan pada tahun 2013 -2014 saya masuk ke asrama PPLP Kalbar yang membina kami atlet remaja yang berstatus pelajar. Saya diberi uang makan dan difasilitasi hingga saya bisa dengan tekun mendalami olahraga ini," katanya menerangkan.
Riska juga mengakui, berkat latihan kerasnya di cabang angkat besi, maka ia bisa mengikuti berbagai perlombaan cabang itu tidak hanya di dalam negeri bahkan hingga ke luar negeri.
"Apa yang saya dapat saat ini bukannya tanpa kerja keras dengan melakukan latihan setiap hari dan mendapat bimbingan para pelatih. Dan untuk di PON Papua ini saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi yang terbaik dan membawa pulang medali," pungkas atlet yang membawa nama Kabupaten Mempawah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021