Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan peran penyuluh pertanian sangat strategis untuk mencapai Indonesia maju.
"Masa depan Indonesia ada di pertanian. Pertanian lemah jangan harap Indonesia maju. Indonesia harus menjadi kekuatan pangan di dunia. Itu lah strategisnya penyuluh," ujar Daniel Johan yang juga Dewan Pakar DPW Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kalimanan Barat (Kalbar) pada sambutan dalam pengukuhan DPW Perhiptani Kalbar 2021 - 2026 di Kubu Raya, Sabtu.
Hanya saja, kata dia, kondisi pertanian saat ini sebanyak 91 persen masih digeluti kalangan orang tua di atas 45 tahun. Sisanya baru petani milenial.
"Nah, kondisi ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana generasi muda terus hadir untuk keberlanjutan pertanian di Indonesia. Ini tentu peran penyuluh," kata dia.
Terkait penyuluh sendiri, menurutnya, saat ini membutuhkan peningkatan kapasitas. Penyuluh butuh kapasitas juga, bukan hanya masalah pangan tapi di hortikultura dan pengolahan hasil, sehingga program penyuluhan pertanian lebih banyak.
"Kita juga banyak butuh demplot agar penyuluh dalam penerapan teknologi terbaru bisa lebih dulu menerapkannya sebelum disebar ke petani," ujarnya.
Menurutnya, penyuluh saat ini harusnya juga tidak dibebankan dengan administrasi tapi fokus saja ke lapangan.
"Terkait kesejahteraan penyuluh harus juga menjadi perhatian kita," kata dia.
Pengukuhan DPW Perhiptani Kalbar 2021 - 2026 yang dikomandoi Mahendra Perdana dilakukan langsung oleh Ketua DPP Perhiptani Dr H Isran Noor yang juga merupakan Gubernur Kaltim. Pelaksanaan pengukuhan yang juga dihadiri Gubernur Kalbar itu berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Masa depan Indonesia ada di pertanian. Pertanian lemah jangan harap Indonesia maju. Indonesia harus menjadi kekuatan pangan di dunia. Itu lah strategisnya penyuluh," ujar Daniel Johan yang juga Dewan Pakar DPW Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kalimanan Barat (Kalbar) pada sambutan dalam pengukuhan DPW Perhiptani Kalbar 2021 - 2026 di Kubu Raya, Sabtu.
Hanya saja, kata dia, kondisi pertanian saat ini sebanyak 91 persen masih digeluti kalangan orang tua di atas 45 tahun. Sisanya baru petani milenial.
"Nah, kondisi ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana generasi muda terus hadir untuk keberlanjutan pertanian di Indonesia. Ini tentu peran penyuluh," kata dia.
Terkait penyuluh sendiri, menurutnya, saat ini membutuhkan peningkatan kapasitas. Penyuluh butuh kapasitas juga, bukan hanya masalah pangan tapi di hortikultura dan pengolahan hasil, sehingga program penyuluhan pertanian lebih banyak.
"Kita juga banyak butuh demplot agar penyuluh dalam penerapan teknologi terbaru bisa lebih dulu menerapkannya sebelum disebar ke petani," ujarnya.
Menurutnya, penyuluh saat ini harusnya juga tidak dibebankan dengan administrasi tapi fokus saja ke lapangan.
"Terkait kesejahteraan penyuluh harus juga menjadi perhatian kita," kata dia.
Pengukuhan DPW Perhiptani Kalbar 2021 - 2026 yang dikomandoi Mahendra Perdana dilakukan langsung oleh Ketua DPP Perhiptani Dr H Isran Noor yang juga merupakan Gubernur Kaltim. Pelaksanaan pengukuhan yang juga dihadiri Gubernur Kalbar itu berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021