PT PLN (Persero) dalam waktu 24 jam berhasil menyelesaikan permohonan layanan multiguna ke 89 lokasi sarana pendukung PON XX di Papua.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Abdul Farid di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya bekerja di lapangan dengan penuh totalitas.
"Permohonan layanan hari ini berhasil diselesaikan, beberapa bahkan dilakukan dengan membangun infrastruktur baru," katanya.
Menurut Farid, saat menyambungkan listrik ke lokasi Asrama Rindam XVII/Cenderawasih dan Asrama Kompi C Yonif 751 Sentani, PLN perlu membangun JTR sepanjang total satu kilometer dan pembangunan gardu dalam waktu yang singkat kurang dari 24 jam.
"Normalnya pekerjaan perluasan jaringan dengan penambahan gardu itu membutuhkan waktu 25 hari, namun karena kebutuhan PON yang mendesak, kami upayakan maksimal agar segera bisa tersambung, bagaimana pun caranya, asalkan tetap sesuai aturan dan SOP yang ada," ujarnya.
Dia menjelaskan masuknya permohonan sambung listrik bersamaan dan dalam jumlah besar ini telah diperhitungkan PLN, hal ini diantisipasi PLN dengan cara membangun komunikasi sejak dini bersama para pemangku kepentingan.
"Sinergi dan komunikasi yang baik ini sangat membantu PLN dapat bergerak cepat dan sigap melayani semua kebutuhan yang mendesak," katanya lagi.
Dia menambahkan PLN memperkirakan permohonan layanan multiguna untuk sarana akomodasi non-hotel pendukung PON akan semakin meningkat, di mana dari data yang masuk, terdapat 140 permohonan baru per 24 September 2021, PLN akan segera melayani seluruh permintaan sambungan listrik tersebut.
"Layanan multiguna merupakan solusi PLN untuk melayani kebutuhan listrik pelanggan dan non-pelanggan dengan daya besar yang bersifat sementara, batas daya dan jangka waktu layanan yang bisa ditentukan sendiri oleh pemohon merupakan salah satu fleksibilitas dalam layanan tersebut," ujarnya lagi.
Sekadar diketahui, khusus untuk PON Papua, PLN menuntaskan permohonan layanan multigina pada 306 akomodasi non-hotel yang tersebar di 4 klaster penyelenggaraan, adapun rinciannya 83 titik di Kota Jayapura, 154 titik di Kabupaten Jayapura, 11 titik di Kabupaten Mimika, dan 58 titik di Kabupaten Merauke.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Abdul Farid di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya bekerja di lapangan dengan penuh totalitas.
"Permohonan layanan hari ini berhasil diselesaikan, beberapa bahkan dilakukan dengan membangun infrastruktur baru," katanya.
Menurut Farid, saat menyambungkan listrik ke lokasi Asrama Rindam XVII/Cenderawasih dan Asrama Kompi C Yonif 751 Sentani, PLN perlu membangun JTR sepanjang total satu kilometer dan pembangunan gardu dalam waktu yang singkat kurang dari 24 jam.
"Normalnya pekerjaan perluasan jaringan dengan penambahan gardu itu membutuhkan waktu 25 hari, namun karena kebutuhan PON yang mendesak, kami upayakan maksimal agar segera bisa tersambung, bagaimana pun caranya, asalkan tetap sesuai aturan dan SOP yang ada," ujarnya.
Dia menjelaskan masuknya permohonan sambung listrik bersamaan dan dalam jumlah besar ini telah diperhitungkan PLN, hal ini diantisipasi PLN dengan cara membangun komunikasi sejak dini bersama para pemangku kepentingan.
"Sinergi dan komunikasi yang baik ini sangat membantu PLN dapat bergerak cepat dan sigap melayani semua kebutuhan yang mendesak," katanya lagi.
Dia menambahkan PLN memperkirakan permohonan layanan multiguna untuk sarana akomodasi non-hotel pendukung PON akan semakin meningkat, di mana dari data yang masuk, terdapat 140 permohonan baru per 24 September 2021, PLN akan segera melayani seluruh permintaan sambungan listrik tersebut.
"Layanan multiguna merupakan solusi PLN untuk melayani kebutuhan listrik pelanggan dan non-pelanggan dengan daya besar yang bersifat sementara, batas daya dan jangka waktu layanan yang bisa ditentukan sendiri oleh pemohon merupakan salah satu fleksibilitas dalam layanan tersebut," ujarnya lagi.
Sekadar diketahui, khusus untuk PON Papua, PLN menuntaskan permohonan layanan multigina pada 306 akomodasi non-hotel yang tersebar di 4 klaster penyelenggaraan, adapun rinciannya 83 titik di Kota Jayapura, 154 titik di Kabupaten Jayapura, 11 titik di Kabupaten Mimika, dan 58 titik di Kabupaten Merauke.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021