Ketua Gapoktan Solo Berseri Desa persiapan Parit Keladi, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Purwadi mengatakan, dia dan petani lainnya di Kecamatan Sungai Kakap mengeluhkan hama tikus yang menyerang padi mereka sehingga menurunkan produktivitas pertanian mereka.
"Permasalahan hama tikus masih menjadi kendala utama bagi pihaknya dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Untuk itu kami meminta bantuan dari pemerintah daerah untuk segera membantu kami dalam mengatasi hama tikus," kata Purwadi di Sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan, untuk meminimalisir serangan hama, pihaknya juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan bantuan racun hama tikus setiap musim tanam.
"Karena selama ini hama tikus di sawah petani sangat banyak dan bahkan dan sejumlah lahan pertanian yang gagal panen," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kubu Raya Farida mengakui, kendala usaha padi yang dihadapi petani saat ini memang dari serangan hama tikus, sehingga kondisi itu sangat berpengaruh dari produktivitas pertanian warga.
"Kami dari DKPP Kubu Raya selalu menyediakan bantuan obat-obatan dan racun, tidak hanya untuk hama tikus, melainkan juga untuk hama lainnya. Karena kebutuhan yang begitu banyak di daerah ini, tentu saja bantuan yang kita berikan ini belum sesuai dengan kebutuhan petani maupun kelompok tani," katanya.
Farida menyampaikan, pihaknya selama ini sudah menyediakan bantuan racun tikus dengan cara setiap petani atau kelompok tani mengajukan permohonan untuk mendapatkan bantuan racun tikus yang ditujukan kepada dinas.
"Yang kami syaratkan yang mengajukan bantuan ini merupakan mereka yang selama ini melakukan pemberantasan dengan Gerakan Pengendalian Bersama (Garda) dalam memerangi hama tikus. Yang namanya hama tikus maupun hama lainnya itu akan sangat lebih efektif bila dikendalikan bersama-sama secara serentak," kata Farida.
Menurut Farida, jika petani mengendalikan dan pemberantasan hama tikus dengan cara individu (sendiri-sendiri) tentunya hal itu sudah dipastikan tidak efektif. Untuk itu pihaknya meminta setiap kelompok tani yang mengajukan permohonan bantuan racun harus mengadakan Garda.
"Kami akui, kemampuan pemerintah daerah masih sangat terbatas untuk bisa memenuhi semua kebutuhan petani Kubu Raya. Sebab banyaknya serangan tikus ini dikarenakan adanya ketersediaan makanan untuk tikus. Makanya tanam serempak sangat penting dilakukan sebagaimana yang sudah dilakukan tani dan kelompok tani di desa persiapan Parit Keladi," katanya.
Baca juga: Petani Minggir Sleman berburu hama tikus
Baca juga: Hama belalang kumbara masih menyerang desa di sumba barat daya
Baca juga: TNI dari Sanggau dampingi petani antisipasi serangan hama di padi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Permasalahan hama tikus masih menjadi kendala utama bagi pihaknya dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Untuk itu kami meminta bantuan dari pemerintah daerah untuk segera membantu kami dalam mengatasi hama tikus," kata Purwadi di Sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan, untuk meminimalisir serangan hama, pihaknya juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan bantuan racun hama tikus setiap musim tanam.
"Karena selama ini hama tikus di sawah petani sangat banyak dan bahkan dan sejumlah lahan pertanian yang gagal panen," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kubu Raya Farida mengakui, kendala usaha padi yang dihadapi petani saat ini memang dari serangan hama tikus, sehingga kondisi itu sangat berpengaruh dari produktivitas pertanian warga.
"Kami dari DKPP Kubu Raya selalu menyediakan bantuan obat-obatan dan racun, tidak hanya untuk hama tikus, melainkan juga untuk hama lainnya. Karena kebutuhan yang begitu banyak di daerah ini, tentu saja bantuan yang kita berikan ini belum sesuai dengan kebutuhan petani maupun kelompok tani," katanya.
Farida menyampaikan, pihaknya selama ini sudah menyediakan bantuan racun tikus dengan cara setiap petani atau kelompok tani mengajukan permohonan untuk mendapatkan bantuan racun tikus yang ditujukan kepada dinas.
"Yang kami syaratkan yang mengajukan bantuan ini merupakan mereka yang selama ini melakukan pemberantasan dengan Gerakan Pengendalian Bersama (Garda) dalam memerangi hama tikus. Yang namanya hama tikus maupun hama lainnya itu akan sangat lebih efektif bila dikendalikan bersama-sama secara serentak," kata Farida.
Menurut Farida, jika petani mengendalikan dan pemberantasan hama tikus dengan cara individu (sendiri-sendiri) tentunya hal itu sudah dipastikan tidak efektif. Untuk itu pihaknya meminta setiap kelompok tani yang mengajukan permohonan bantuan racun harus mengadakan Garda.
"Kami akui, kemampuan pemerintah daerah masih sangat terbatas untuk bisa memenuhi semua kebutuhan petani Kubu Raya. Sebab banyaknya serangan tikus ini dikarenakan adanya ketersediaan makanan untuk tikus. Makanya tanam serempak sangat penting dilakukan sebagaimana yang sudah dilakukan tani dan kelompok tani di desa persiapan Parit Keladi," katanya.
Baca juga: Petani Minggir Sleman berburu hama tikus
Baca juga: Hama belalang kumbara masih menyerang desa di sumba barat daya
Baca juga: TNI dari Sanggau dampingi petani antisipasi serangan hama di padi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021