TNI yang bertugas sebagai Babinsa dari Koramil 1204-03/Beduai Sertu Niman, melakukan pendampingan kepada para petani yang tergabung dalam kelompok Tani (Poktan) Ilham Baru di Dusun Bengkuang Sari, Desa Kasromego, Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, guna mengantisipasi serangan hama pada tanaman pangan.
Menurut Dandim 1204/Sanggau, Letnan Kolonel Inf Gede Setiawan, di Pontianak, Minggu, melalui pendampingan itu Babinsa bersama Poktan Ilham Baru melakukan kegiatan gerakan organisme penyemprotan tanaman padi yang diserang hama ulat. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi serangan hama ulat untuk mencegah kerusakan tanaman padi milik para petani.
"Menurut laporan yang saya terima penyemprotan itu dilakukan untuk menjaga tanaman agar terhindar dari gangguan hama, sehingga pertumbuhannya tetap optimal yang nantinya juga akan mendapatkan hasil panen yang maksimal," kata Gede Setiawan di Pontianak.
Ia menambahkan, penyemprotan dilakukan antara pukul 08.00 WIB - 10.0 WIB, karena pada saat itu air embun pagi sudah mulai hilang, maka mulut daun atau pori-pori pada daun mulai terbuka sehingga cairan pestisida yang disemprotkan lebih cepat diserap tanaman padi.
"Sedangkan penyemprotan pada waktu sore hari sekitar pukul 15.00 WIB hingga menjelang pukul 17.00 WIB. Karena saat itu wereng atau hama sudah menetap/menempel pada pangkal batang padi," ujarnya.
Ia kembali menjelaskan, pada saat matahari tinggi antara pukul 10.00 WIB - 15.00 WIB, hama/wereng akan bersembunyi sehingga kesulitan untuk kontak dengan pestisida.
"Untuk itu jangan menyemprot saat panas terik atau saat angin sangat kencang dan bila akan turun hujan," katanya.
Turut hadir dalam kegiatan pendampingan tersebut, Koord POPT Sanggau, Sekcam Beduai, Wakapolsek Beduai, Koord BPP Beduai, Babinsa Koramil 1204-03/Beduai dan Ketua Poktan Ilham Baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Menurut Dandim 1204/Sanggau, Letnan Kolonel Inf Gede Setiawan, di Pontianak, Minggu, melalui pendampingan itu Babinsa bersama Poktan Ilham Baru melakukan kegiatan gerakan organisme penyemprotan tanaman padi yang diserang hama ulat. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi serangan hama ulat untuk mencegah kerusakan tanaman padi milik para petani.
"Menurut laporan yang saya terima penyemprotan itu dilakukan untuk menjaga tanaman agar terhindar dari gangguan hama, sehingga pertumbuhannya tetap optimal yang nantinya juga akan mendapatkan hasil panen yang maksimal," kata Gede Setiawan di Pontianak.
Ia menambahkan, penyemprotan dilakukan antara pukul 08.00 WIB - 10.0 WIB, karena pada saat itu air embun pagi sudah mulai hilang, maka mulut daun atau pori-pori pada daun mulai terbuka sehingga cairan pestisida yang disemprotkan lebih cepat diserap tanaman padi.
"Sedangkan penyemprotan pada waktu sore hari sekitar pukul 15.00 WIB hingga menjelang pukul 17.00 WIB. Karena saat itu wereng atau hama sudah menetap/menempel pada pangkal batang padi," ujarnya.
Ia kembali menjelaskan, pada saat matahari tinggi antara pukul 10.00 WIB - 15.00 WIB, hama/wereng akan bersembunyi sehingga kesulitan untuk kontak dengan pestisida.
"Untuk itu jangan menyemprot saat panas terik atau saat angin sangat kencang dan bila akan turun hujan," katanya.
Turut hadir dalam kegiatan pendampingan tersebut, Koord POPT Sanggau, Sekcam Beduai, Wakapolsek Beduai, Koord BPP Beduai, Babinsa Koramil 1204-03/Beduai dan Ketua Poktan Ilham Baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019