Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat secara kontinyu melakukan pengetesan dan pelacakan untuk mencegah penyebaran COVID-19 terutama di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan melakukan tes usap secara acak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, Minggu, mengatakan untuk pelaksanaan tes usap, satu Puskesmas mengambil contoh 20 orang dari satu sekolah, baik tingkat SD maupun SMP.
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak berikan pendampingan terkait pemberian insentif nakes
"Kami sudah mulai lakukan tes usap di Kecamatan Pontianak Timur terhadap 60 orang dan hasilnya alhamdulillah negatif semuanya," katanya.
Ia mengaku pihaknya masih berproses melakukan pengawasan selama PTM berjalan untuk monitoring, apakah ada siswa yang sakit serta melakukan tes usap untuk memastikan apakah ada siswa atau guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 atau tidak.
"Jadi sifatnya adalah pemantauan dan monitoring selama PTM berjalan," ungkapnya.
Sidiq menyatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan siswa atau guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 selama PTM berlangsung.
Selain monitoring PTM di sekolah-sekolah, dari kegiatan Operasi Patuh Kapuas 2021 yang digelar Polresta Pontianak Kota, pihaknya juga menjaring pengendara yang tidak mengenakan masker. Dari 13 pengendara yang tidak mengenakan masker, pihaknya melakukan tes usap terhadap mereka.
Baca juga: Bupati Kubu Raya optimis PTM di sekolah bisa segera dilakukan
"Hasilnya ada seorang pengendara yang terkonfirmasi positif tetapi dengan CT masih terbilang tinggi yang diduga sisa-sisa COVID-19 yang pernah diidap yang bersangkutan," ujarnya.
Pada hari berikutnya, Operasi Patuh kembali menjaring 20 pengendara tanpa masker. Mereka diharuskan menjalani tes usap untuk mengetahui apakah ada yang terkonfirmasi positif atau tidak.
"Dari 20 orang tersebut, hasil keseluruhannya negatif COVID-19," kata Sidiq.
Baca juga: Pemkot Pontianak tes usap acak bagi siswa untuk evaluasi PTM
Baca juga: Kemendikbud pantau pelaksanaan PTM terbatas di Kubu Raya
Baca juga: Menjaga psikologis anak saat PTM sangat penting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, Minggu, mengatakan untuk pelaksanaan tes usap, satu Puskesmas mengambil contoh 20 orang dari satu sekolah, baik tingkat SD maupun SMP.
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak berikan pendampingan terkait pemberian insentif nakes
"Kami sudah mulai lakukan tes usap di Kecamatan Pontianak Timur terhadap 60 orang dan hasilnya alhamdulillah negatif semuanya," katanya.
Ia mengaku pihaknya masih berproses melakukan pengawasan selama PTM berjalan untuk monitoring, apakah ada siswa yang sakit serta melakukan tes usap untuk memastikan apakah ada siswa atau guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 atau tidak.
"Jadi sifatnya adalah pemantauan dan monitoring selama PTM berjalan," ungkapnya.
Sidiq menyatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan siswa atau guru yang terkonfirmasi positif COVID-19 selama PTM berlangsung.
Selain monitoring PTM di sekolah-sekolah, dari kegiatan Operasi Patuh Kapuas 2021 yang digelar Polresta Pontianak Kota, pihaknya juga menjaring pengendara yang tidak mengenakan masker. Dari 13 pengendara yang tidak mengenakan masker, pihaknya melakukan tes usap terhadap mereka.
Baca juga: Bupati Kubu Raya optimis PTM di sekolah bisa segera dilakukan
"Hasilnya ada seorang pengendara yang terkonfirmasi positif tetapi dengan CT masih terbilang tinggi yang diduga sisa-sisa COVID-19 yang pernah diidap yang bersangkutan," ujarnya.
Pada hari berikutnya, Operasi Patuh kembali menjaring 20 pengendara tanpa masker. Mereka diharuskan menjalani tes usap untuk mengetahui apakah ada yang terkonfirmasi positif atau tidak.
"Dari 20 orang tersebut, hasil keseluruhannya negatif COVID-19," kata Sidiq.
Baca juga: Pemkot Pontianak tes usap acak bagi siswa untuk evaluasi PTM
Baca juga: Kemendikbud pantau pelaksanaan PTM terbatas di Kubu Raya
Baca juga: Menjaga psikologis anak saat PTM sangat penting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021