Seorang warga Desa Suka Maju Kecamatan Putussibau Selatan wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat Sablin (52) diduga tenggelam di hulu sungai Kapuas setelah long boat (perahu panjang) yang ditumpanginya karam.
Peristiwa tersebut terjadi di Riam Menyuai hulu sungai Kapuas di Dusun Mata Lunai Desa Beringin Jaya wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, sampai saat ini korban masih dalam pencarian.
"Tim gabungan bersama warga sampai saat ini masih melakukan pencarian terhadap Sablin (korban), korban diduga tenggelam di hulu Kapuas," kata Kapolsek Putussibau Selatan IPDA Faldo Yefri Oktavianus, di Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Faldo, pencarian terhadap korban difokuskan di perairan sungai Kapuas, namun hingga saat ini korban belum ditemukan.
Menurut dia, peristiwa hilangnya Sablin di perairan hulu Kapuas berawal ketika Sablin bersama rekannya Mustaidin pergi ke hulu Kapuas untuk mencari bunga keladi, berburu rusa dan mencari ikan.
Keduanya, berangkat dari Dusun Lunsara Desa Suka Maju pada Minggu (3/10) menggunakan speed long boat mesin 3,3 PK menuju Dusun Mata Lunai Desa Beringin Jaya Kecamatan Putussibau Selatan.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (11/10), Sablin (korban) bersama rekannya Mustaidin (korban selamat) meninggalkan lokasi Nanga Menyuai Desa Beringin Jaya, dengan maksud ingin pulang ke Dusun Lunsara Desa Suka Maju.
Berdasarkan keterangan Mustaidin, kata Faldo, dalam perjalanan pulang sekitar pukul 22.00 WIB, perahu yang mereka tumpangi itu oleng dan masuk air akibat arus deras di Riam Menyuai hulu Kapuas di Dusun Mata Lunai Desa Beringin Jaya.
"Saat itu Mustaidin terjun ke sungai menarik perahu ke tepi sungai, sedangkan korban bertahan dalam perahu untuk menimbah air, namun ketika hendak tiba di tepi sungai perahu karam, saat itu korban memegang bagian depan perahu dan hendak menyelamatkan barang yang hanyut," ucap Faldo.
Dituturkan Faldo, dari keterangan Mustaidin saat kejadian itu, korban beberapa kali berteriak "karung saya habis hanyut", sehingga korban berusaha menyelamatkan karungnya tersebut.
Sedangkan Mustaidin, terus berenang ke tepi sungai, sambil melarang korban berenang mengejar karung yang hanyut tersebut, namun korban nekad terus berenang mengejar karung.
Setelah, sampai di tepi sungai Mustaidin, segera mengikat tali perahu saat itu kedalaman air di tepi sungai kurang lebih sepinggang orang dewasa.
"Jadi Mustaidin itu sudah sampai di tepi sungai, sambil membalikan perahu yang karam dan menimbah air, hingga perahu bisa kembali digunakan dan Mustaidin pun mencari korban yang dikira korban menunggu di tepi sungai, ternyata korban hilang tidak ditemukan Mustaidin," jelas Faldo.
Karena Mustaidin tidak menemukan korban, akhirnya Mustaidin singgah di lanting (dermaga terapung) dan menceritakan kejadian tersebut kepada warga di sekitar itu.
Lebih lanjut Faldo menyampaikan, sekitar pukul 01.00 WIB, warga berusaha mencari korban ke sekitar lokasi kejadian, namun korban tidak ditemukan.
Pada Selasa (12/10/2021) pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB, Mustaidin bersama warga kembali mencari korban di sungai mau pun di daratan di sekitar lokasi kejadian, tetapi korban masih juga belum ditemukan.
Setelah itu, Mustaidin pun diantar warga menggunakan speed 40 PK, pulang ke Dusun Lunsara Desa Suka Maju, untuk memberitahukan kejadian yang menimpa Mustaidin dan Sablin (korban) kepada pihak keluarga dan warga di Desa Suka Maju.
"Keluarga korban bersama warga kembali melakukan pencarian dan sampai saat ini dibantu tim gabungan dari kabupaten, namun pencarian belum membuahkan hasil, korban yang diduga tenggelam di hulu sungai Kapuas belum ditemukan, pencarian akan terus dilakukan bersama tim gabungan dan warga," kata Faldo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Peristiwa tersebut terjadi di Riam Menyuai hulu sungai Kapuas di Dusun Mata Lunai Desa Beringin Jaya wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, sampai saat ini korban masih dalam pencarian.
"Tim gabungan bersama warga sampai saat ini masih melakukan pencarian terhadap Sablin (korban), korban diduga tenggelam di hulu Kapuas," kata Kapolsek Putussibau Selatan IPDA Faldo Yefri Oktavianus, di Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Faldo, pencarian terhadap korban difokuskan di perairan sungai Kapuas, namun hingga saat ini korban belum ditemukan.
Menurut dia, peristiwa hilangnya Sablin di perairan hulu Kapuas berawal ketika Sablin bersama rekannya Mustaidin pergi ke hulu Kapuas untuk mencari bunga keladi, berburu rusa dan mencari ikan.
Keduanya, berangkat dari Dusun Lunsara Desa Suka Maju pada Minggu (3/10) menggunakan speed long boat mesin 3,3 PK menuju Dusun Mata Lunai Desa Beringin Jaya Kecamatan Putussibau Selatan.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (11/10), Sablin (korban) bersama rekannya Mustaidin (korban selamat) meninggalkan lokasi Nanga Menyuai Desa Beringin Jaya, dengan maksud ingin pulang ke Dusun Lunsara Desa Suka Maju.
Berdasarkan keterangan Mustaidin, kata Faldo, dalam perjalanan pulang sekitar pukul 22.00 WIB, perahu yang mereka tumpangi itu oleng dan masuk air akibat arus deras di Riam Menyuai hulu Kapuas di Dusun Mata Lunai Desa Beringin Jaya.
"Saat itu Mustaidin terjun ke sungai menarik perahu ke tepi sungai, sedangkan korban bertahan dalam perahu untuk menimbah air, namun ketika hendak tiba di tepi sungai perahu karam, saat itu korban memegang bagian depan perahu dan hendak menyelamatkan barang yang hanyut," ucap Faldo.
Dituturkan Faldo, dari keterangan Mustaidin saat kejadian itu, korban beberapa kali berteriak "karung saya habis hanyut", sehingga korban berusaha menyelamatkan karungnya tersebut.
Sedangkan Mustaidin, terus berenang ke tepi sungai, sambil melarang korban berenang mengejar karung yang hanyut tersebut, namun korban nekad terus berenang mengejar karung.
Setelah, sampai di tepi sungai Mustaidin, segera mengikat tali perahu saat itu kedalaman air di tepi sungai kurang lebih sepinggang orang dewasa.
"Jadi Mustaidin itu sudah sampai di tepi sungai, sambil membalikan perahu yang karam dan menimbah air, hingga perahu bisa kembali digunakan dan Mustaidin pun mencari korban yang dikira korban menunggu di tepi sungai, ternyata korban hilang tidak ditemukan Mustaidin," jelas Faldo.
Karena Mustaidin tidak menemukan korban, akhirnya Mustaidin singgah di lanting (dermaga terapung) dan menceritakan kejadian tersebut kepada warga di sekitar itu.
Lebih lanjut Faldo menyampaikan, sekitar pukul 01.00 WIB, warga berusaha mencari korban ke sekitar lokasi kejadian, namun korban tidak ditemukan.
Pada Selasa (12/10/2021) pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB, Mustaidin bersama warga kembali mencari korban di sungai mau pun di daratan di sekitar lokasi kejadian, tetapi korban masih juga belum ditemukan.
Setelah itu, Mustaidin pun diantar warga menggunakan speed 40 PK, pulang ke Dusun Lunsara Desa Suka Maju, untuk memberitahukan kejadian yang menimpa Mustaidin dan Sablin (korban) kepada pihak keluarga dan warga di Desa Suka Maju.
"Keluarga korban bersama warga kembali melakukan pencarian dan sampai saat ini dibantu tim gabungan dari kabupaten, namun pencarian belum membuahkan hasil, korban yang diduga tenggelam di hulu sungai Kapuas belum ditemukan, pencarian akan terus dilakukan bersama tim gabungan dan warga," kata Faldo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021