Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Pontianak, Kalbar mulai memasarkan hasil karya atau kerajinan tangan dan produk jahitan serta olahan makanan seperti kue tradisional dan bakery para warga binaannya.

"Hasil produksi warga binaan ini didapat setelah diberikan berbagai pelatihan sehingga bisa menjadi bekal mereka jika sudah kembali di masyarakat," kata Kepala Subbagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Kalbar, Zulzaeni Mansyur di Pontianak, Kamis.

Dia menjelaskan, berbagai hasil kerajinan tangan sudah banyak terjual di pasaran, seperti strap dan konektor masker.

"Ada lagi hasil kreativitas warga binaan yang memiliki bakat menjahit saat ini sudah dapat memproduksi sprei dan bed cover yang didesain sesuai permintaan konsumen dengan harga terjangkau serta kualitas juga tidak kalah dengan produksi pasar," ujarnya.

Kemudian baru-baru ini juga peluncuran baju adat Dayak hasil kerajinan tangan warga binaan Lapas Perempuan Pontianak yang diproduksi di ruang kegiatan kerja, katanya.

"Dan masih banyak lagi hasil olahan bahan makanan yang diproduksi seperti kue lapis, kue-kue tradisional yang saat sudah dipasarkan di lingkungan internal dan juga masyarakat luar," ungkapnya.

Dia menambahkan, semua hasil produksi warga binaan itu dapat dilihat di instagram @lapertiproject dan untuk pembelian bisa melalui instagram dan whatsapp melalui nomor 0898-3206-518 atau 0821-5602-7557.

Menciptakan produk unggulan hasil karya warga binaan pemasyarakatan tersebut merupakan salah satu inovasi yang dilaksanakan oleh Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, Jaleha Khairan Noor melalui Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Astuti Setiawati, katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021