PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) hingga kuartal ketiga 2021 membukukan laba bersih senilai Rp1,02 triliun yang berarti menyusut 51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,07 triliun.
“Kami tetap berupaya keras untuk bisa melalui periode kuartal ketiga 2021 yang cukup berat, di tengah kompetisi industri yang tidak pernah kendor," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Perusahaan, katanya, mencatat total pendapatan selama periode kuartal ketiga 2021 sebesar Rp6,8 triliun, dengan Rp6,3 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan. Sementara itu, total pendapatan sepanjang sembilan bulan 2021, tercatat Rp19,8 triliun, dengan Rp 18,3 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan. EBITDA kuartal ketiga 2021 tercatat sebesar Rp3,4 triliun, dengan margin 50 persen dan EBITDA sepanjang sembilan bulan tercatat Rp9,9 triliun.
Di sepanjang triwulan ketiga 2021 ini, biaya operasional meningkat 1 persen dari kuartal sebelumnya (QoQ), antara lain biaya penjualan dan pemasaran yang meningkat karena pertumbuhan distribusi yang bertambah luas.
Selanjutnya, biaya infrastruktur juga meningkat karena upaya perluasan jaringan yang juga terus dilakukan ke berbagai wilayah. Biaya regulasi meningkat karena kenaikan biaya frekuensi, demikian juga biaya overhead meningkat karena biaya konsultasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari proyek yang sedang berlangsung.
Pendapatan dari data di periode triwulan ketiga 2021 terus tumbuh, dan mencapai Rp6 triliun, meningkat sebesar 2 persen dari kuartal sebelumnya (QoQ). Pencapaian ini sekaligus meningkatkan kontribusi pada total pendapatan layanan menjadi sebesar 95 persen, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 94 persen.
Pendapatan data ini tidak terlepas dari pertumbuhan trafik di sepanjang triwulan ketiga 2021, sebesar 10 persen QoQ, dari 1.572 PB menjadi 1.722 PB. Jika menggunakan penghitungan selama periode sembilan bulan, trafik data meningkat setinggi 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dia mengatakan di sisi lain, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi sepanjang sembilan bulan 2021, yakni salah satunya adalah akan terus berlanjutnya kompetisi yang ketat antar operator.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Kami tetap berupaya keras untuk bisa melalui periode kuartal ketiga 2021 yang cukup berat, di tengah kompetisi industri yang tidak pernah kendor," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Perusahaan, katanya, mencatat total pendapatan selama periode kuartal ketiga 2021 sebesar Rp6,8 triliun, dengan Rp6,3 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan. Sementara itu, total pendapatan sepanjang sembilan bulan 2021, tercatat Rp19,8 triliun, dengan Rp 18,3 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan. EBITDA kuartal ketiga 2021 tercatat sebesar Rp3,4 triliun, dengan margin 50 persen dan EBITDA sepanjang sembilan bulan tercatat Rp9,9 triliun.
Di sepanjang triwulan ketiga 2021 ini, biaya operasional meningkat 1 persen dari kuartal sebelumnya (QoQ), antara lain biaya penjualan dan pemasaran yang meningkat karena pertumbuhan distribusi yang bertambah luas.
Selanjutnya, biaya infrastruktur juga meningkat karena upaya perluasan jaringan yang juga terus dilakukan ke berbagai wilayah. Biaya regulasi meningkat karena kenaikan biaya frekuensi, demikian juga biaya overhead meningkat karena biaya konsultasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari proyek yang sedang berlangsung.
Pendapatan dari data di periode triwulan ketiga 2021 terus tumbuh, dan mencapai Rp6 triliun, meningkat sebesar 2 persen dari kuartal sebelumnya (QoQ). Pencapaian ini sekaligus meningkatkan kontribusi pada total pendapatan layanan menjadi sebesar 95 persen, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 94 persen.
Pendapatan data ini tidak terlepas dari pertumbuhan trafik di sepanjang triwulan ketiga 2021, sebesar 10 persen QoQ, dari 1.572 PB menjadi 1.722 PB. Jika menggunakan penghitungan selama periode sembilan bulan, trafik data meningkat setinggi 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dia mengatakan di sisi lain, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi sepanjang sembilan bulan 2021, yakni salah satunya adalah akan terus berlanjutnya kompetisi yang ketat antar operator.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021