Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mengirimkan bantuan berupa beras sebanyak 12 ton kepada daerah-daerah yang terdampak banjir pasang luapan Sungai Kapuas.
"Kemarin kami sudah mengirimkan 12 ton beras di beberapa desa seperti, Teluk Bayur, Permata, Betuah, Teluk Bening, Pulau Limbung, Pulau Jambu, Muara Baru dan langsung disalurkan ke desa-desa tersebut," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat ditemui di kantornya, Kamis.
Menurutnya bantuan tersebut setidaknya bisa membantu masyarakat untuk tujuh hari ke depan, karena akibat dari banjir tersebut banyak sawah masyarakat yang terendam banjir yang mengakibatkan gagal panen.
Ia juga mengimbau masyarakat yang berada di daerah pesisir sungai untuk mengantisipasi dampak dari luapan air sungai supaya bahayanya dapat diminimalisir.
"Kita harus mulai menata tempat kita, karena banjir rob ini bisa saja terjadi bersamaan dengan intensitas hujan lebat", katanya.
Dia mengatakan untuk bantuan tujuh hari ke depan sudah aman, pihaknya memang sengaja mengirim bantuan tersebut lebih cepat dikarenakan khawatir padi yang ditanam pasti mati kalau sudah terendam.
"Kenapa beras itu dikirim cepat karena kan padi pasti mati karena yang sudah ditanam kalau sudah terendam sekian hari. Mudah-mudahan saja surutnya cepat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kemarin kami sudah mengirimkan 12 ton beras di beberapa desa seperti, Teluk Bayur, Permata, Betuah, Teluk Bening, Pulau Limbung, Pulau Jambu, Muara Baru dan langsung disalurkan ke desa-desa tersebut," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat ditemui di kantornya, Kamis.
Menurutnya bantuan tersebut setidaknya bisa membantu masyarakat untuk tujuh hari ke depan, karena akibat dari banjir tersebut banyak sawah masyarakat yang terendam banjir yang mengakibatkan gagal panen.
Ia juga mengimbau masyarakat yang berada di daerah pesisir sungai untuk mengantisipasi dampak dari luapan air sungai supaya bahayanya dapat diminimalisir.
"Kita harus mulai menata tempat kita, karena banjir rob ini bisa saja terjadi bersamaan dengan intensitas hujan lebat", katanya.
Dia mengatakan untuk bantuan tujuh hari ke depan sudah aman, pihaknya memang sengaja mengirim bantuan tersebut lebih cepat dikarenakan khawatir padi yang ditanam pasti mati kalau sudah terendam.
"Kenapa beras itu dikirim cepat karena kan padi pasti mati karena yang sudah ditanam kalau sudah terendam sekian hari. Mudah-mudahan saja surutnya cepat," katanya.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021