Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, menyerahkan bantuan kepada para korban banjir yang terjadi di Kabupaten Landak.
"Bantuan tersebut sudah kita saluran melalui
Badan Penanggulangan Bencana serta pemkab terkait. Terus saya pantau dan saya tahu Bupati Landak sudah turun langsung dalam menangani banjir di sana," kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat menghadiri kegiatan halalbihalal di kediaman Pj Sekda Kalbar, Syarif Kamaruzzaman.
Menurut dia, bantuan siap dikerahkan oleh Provinsi Kalbar dalam penanganan banjir yang ada di Landak termasuk obat-obatan dan tenaga medis yang diperlukan.
"Tinggal disampaikan dari sini siap memberikan bantuan karena selalu saya pantau apapun kejadian yang menimpa masyarakat Kalbar terutama banjir di Landak," tuturnya.
Ke depan, menurut mantan Walikota dua periode ini, seluruh kawasan di 14 Kabupaten/Kota yang ada harus dilihat sejarahnya terkait konstruksi tanah penyebab dari banjir yang terjadi setiap tahun.
"Berapa puluh tahun ini harus kita kaji bagaimana banjir terus melanda, kalau perlu reboisasi kita lakukan demikian pula jika harus drainase. Kalau dulu tidak pernah banjir sekarang banjir penyebabnya pasti human error, harus dilihat bagaimana sejarahnya dan harus dengan kajian yang jelas," tuturnya.
Terkait kajian, iapun menjelaskan kembali akan berkoordinasi dengan Pemkab Landak dalam langkah mengantisipasi banjir agar tidak menjadi bencana langganan bagi masyarakat di Kabupaten Landak.
Terkait langkah yang telah dilakukan, dijelaskan Bang Midji, seluruh badan dan dinas telah memiliki SOP bagaimana langkah yang harus diambil apabila bencana datang.
"Dinas Sosial kemudian badan penanggulangan bencana sudah ada SOP, harusnya langsung bergerak termasuk penambahan tenaga medis saya yakin cukup di Landak," tuturnya.
Sutarmidji menambahkan kajian salah satunya harus memperhatikan area tampung dengan serapan saluran primer sekunder tersier yang harus seimbang.
"Air yang mengalir harus dihitung selama pembangunan sehingga saluran tersier kering sementara saluran primer tidak boleh kering, semua mulai sekarang terkait pembangunan harus diperhatikan lebih rinci dengan perhitungan yang tepat," kata Sutarmidji.