Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) bersama Komisi VII DPR RI serta Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menyelenggarakan pelatihan penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) di Pontianak.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kemenperin E Ratna Utarianingrum di Pontianak, Minggu, mengatakan, berdasarkan data dari BPS tahun 2020 Kota Pontianak memiliki angkatan kerja sebanyak 302.735 orang, yang 265.330 orang di antaranya sudah bekerja.
"Sehingga saat ini pemerintah harus mendukung berkembangnya para pelaku usaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya agar jumlah angkatan kerja yang ada dapat terserap dengan maksimal," ujar Ratna.
Pada pelatihan yang diikuti 200 peserta tersebut, peserta diberikan bimbingan dan pelatihan produksi sejumlah komoditas IKM seperti pakaian jadi, kerajinan, konveksi, reparasi elektronik hingga perbengkelan.
Ratna menyatakan IKM memiliki posisi strategis dalam peningkatan perekonomian dan memiliki kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja serta pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan penumbuhan populasi IKM perlu dilakukan guna memenuhi potensi peningkatan permintaan produk IKM, yaitu dengan cara menumbuhkan wirausaha baru dan pengembangan daya saing produk IKM yang sudah ada selama ini.
Kemenperin mengimbau kepada para pelaku usaha khususnya pelaku IKM untuk terus menjalankan kegiatan usaha mereka, walaupun pada masa pandemi ini merupakan momen yang sulit bagi sebagian besar pelaku industri.
Ratna menyebutkan pihaknya telah melaksanakan berbagai pelatihan daring dan luring, karena saat ini kebutuhan masyarakat telah berubah dan kondisi pasar juga sudah berbeda dibandingkan sebelum masa pandemi. "Ini semua agar para pelaku usaha khususnya IKM untuk berbagi kiat dan strategi dalam menjalankan bisnis di masa pandemi," ujarnya.
Ia pun mengharapkan seluruh peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya.
Ratna juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Komisi VII DPR RI dan Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan yang telah bersinergi menyelenggarakan kegiatan Bimtek Penumbuhan WUB di Kota Pontianak.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman mengatakan masyarakat harus diberikan keilmuan terkait hal-hal yang dapat membuatnya kreatif berkarya, sehingga mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Dia menambahkan pelatihan WUB industri kecil dan menengah ini dapat menjadi salah satu program unggulan Kemenperin.
“Ada sepuluh pelatihan yang diberikan yaitu bengkel las, perbaikan AC, barista, olahan ikan, olahan konveksi, yang nantinya kita harapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” katanya.
Maman berharap pelatihan itu akan menjadi pondasi pengaman pascapandemi, yang sejalan dengan Program Kementerian Koordinator Perekonomian yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto.
“Kemudian ada kami dari pimpinan Komisi VII DPR RI yang juga mendukung penguatan ekonomi, serta penguatan pondasi ekonomi masyarakat ke bawah,” kata Maman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kemenperin E Ratna Utarianingrum di Pontianak, Minggu, mengatakan, berdasarkan data dari BPS tahun 2020 Kota Pontianak memiliki angkatan kerja sebanyak 302.735 orang, yang 265.330 orang di antaranya sudah bekerja.
"Sehingga saat ini pemerintah harus mendukung berkembangnya para pelaku usaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya agar jumlah angkatan kerja yang ada dapat terserap dengan maksimal," ujar Ratna.
Pada pelatihan yang diikuti 200 peserta tersebut, peserta diberikan bimbingan dan pelatihan produksi sejumlah komoditas IKM seperti pakaian jadi, kerajinan, konveksi, reparasi elektronik hingga perbengkelan.
Ratna menyatakan IKM memiliki posisi strategis dalam peningkatan perekonomian dan memiliki kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja serta pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan penumbuhan populasi IKM perlu dilakukan guna memenuhi potensi peningkatan permintaan produk IKM, yaitu dengan cara menumbuhkan wirausaha baru dan pengembangan daya saing produk IKM yang sudah ada selama ini.
Kemenperin mengimbau kepada para pelaku usaha khususnya pelaku IKM untuk terus menjalankan kegiatan usaha mereka, walaupun pada masa pandemi ini merupakan momen yang sulit bagi sebagian besar pelaku industri.
Ratna menyebutkan pihaknya telah melaksanakan berbagai pelatihan daring dan luring, karena saat ini kebutuhan masyarakat telah berubah dan kondisi pasar juga sudah berbeda dibandingkan sebelum masa pandemi. "Ini semua agar para pelaku usaha khususnya IKM untuk berbagi kiat dan strategi dalam menjalankan bisnis di masa pandemi," ujarnya.
Ia pun mengharapkan seluruh peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya.
Ratna juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Komisi VII DPR RI dan Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan yang telah bersinergi menyelenggarakan kegiatan Bimtek Penumbuhan WUB di Kota Pontianak.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman mengatakan masyarakat harus diberikan keilmuan terkait hal-hal yang dapat membuatnya kreatif berkarya, sehingga mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Dia menambahkan pelatihan WUB industri kecil dan menengah ini dapat menjadi salah satu program unggulan Kemenperin.
“Ada sepuluh pelatihan yang diberikan yaitu bengkel las, perbaikan AC, barista, olahan ikan, olahan konveksi, yang nantinya kita harapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” katanya.
Maman berharap pelatihan itu akan menjadi pondasi pengaman pascapandemi, yang sejalan dengan Program Kementerian Koordinator Perekonomian yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto.
“Kemudian ada kami dari pimpinan Komisi VII DPR RI yang juga mendukung penguatan ekonomi, serta penguatan pondasi ekonomi masyarakat ke bawah,” kata Maman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021