Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS) Saparis Soedarjanto mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mengambil langkah komprehensif untuk mendorong rehabilitasi DAS di kawasan rawan banjir di Kalimantan.
"Sebetulnya kami sudah berusaha komprehensif, kami identifikasi penyebabnya kemudian kami intervensi dan pendukungnya kami persiapkan seperti persemaian," kata Saparis ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan identifikasi lahan DAS yang kritis, dengan intervensi oleh KLHK dilakukan di dalam wilayah yang masuk dalam kawasan hutan.
KLHK melakukan rehabilitasi salah satunya dengan menanam vegetasi dengan mempertimbangkan aspek kesesuaian lahan di wilayah DAS di Kalimantan. Untuk itu, ketika menyiapkan persemaian permanen maka bibitnya adalah yang sesuai dengan kondisi ekosistem sekitar.
Selain itu dipertimbangkan pula fungsinya dalam pencegahan banjir terutama untuk penyerapan air dan meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
Ada juga pendekatan tata ruang, dengan masih adanya pemukiman di daerah sempadan sungai atau wilayah sekitar palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan. Saparis mengatakan sosialisasi terus dilakukan terkait isu tersebut mengenai potensi bencana ketika berdiam di daerah tersebut.
"Ada dua, relokasi atau adaptasi. Jika memang mereka itu tetap tinggal di situ ya harus beradaptasi misalnya dengan menggunakan rumah panggung," tegas Saparis.
Sebelumnya, beberapa daerah di Kalimantan Barat seperti Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat mengalami banjir yang berdampak pada puluhan ribu keluarga.
Dalam pernyataan pada Selasa lalu (17/11), Presiden Joko Widodo mengatakan banjir di wilayah itu terjadi akibat daerah tangkapan hujan yang rusak. Presiden memastikan pemerintah akan fokus untuk merehabilitasi daerah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Sebetulnya kami sudah berusaha komprehensif, kami identifikasi penyebabnya kemudian kami intervensi dan pendukungnya kami persiapkan seperti persemaian," kata Saparis ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan identifikasi lahan DAS yang kritis, dengan intervensi oleh KLHK dilakukan di dalam wilayah yang masuk dalam kawasan hutan.
KLHK melakukan rehabilitasi salah satunya dengan menanam vegetasi dengan mempertimbangkan aspek kesesuaian lahan di wilayah DAS di Kalimantan. Untuk itu, ketika menyiapkan persemaian permanen maka bibitnya adalah yang sesuai dengan kondisi ekosistem sekitar.
Selain itu dipertimbangkan pula fungsinya dalam pencegahan banjir terutama untuk penyerapan air dan meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
Ada juga pendekatan tata ruang, dengan masih adanya pemukiman di daerah sempadan sungai atau wilayah sekitar palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan. Saparis mengatakan sosialisasi terus dilakukan terkait isu tersebut mengenai potensi bencana ketika berdiam di daerah tersebut.
"Ada dua, relokasi atau adaptasi. Jika memang mereka itu tetap tinggal di situ ya harus beradaptasi misalnya dengan menggunakan rumah panggung," tegas Saparis.
Sebelumnya, beberapa daerah di Kalimantan Barat seperti Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat mengalami banjir yang berdampak pada puluhan ribu keluarga.
Dalam pernyataan pada Selasa lalu (17/11), Presiden Joko Widodo mengatakan banjir di wilayah itu terjadi akibat daerah tangkapan hujan yang rusak. Presiden memastikan pemerintah akan fokus untuk merehabilitasi daerah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021