Pembatik asal Kota Singkwang, Priska Yeniriatno merasa sangat terbantu dengan listrik PLN karena peralatan untuk membatiknya saat ini sudah memanfaatkan listrik.

"Peranan listrik PLN sangat penting dan membantu karena untuk tinta saya harus menggunakan kompor listrik. Tentu hal itu butuh listrik yang stabil dan saat ini PLN layanan sangat baik," ujarnya di Singkawang, Kamis.

Menurutnya dengan kompor listik batik lebih bisa dikontrol suhu dan tidak ribet. Sehingga proses membatik lebih cepat dan mudah.

"Kalau manual itu kan biasa pakai minyak tanah untuk memanaskan panci tinta batik. Itu tidak terkontrol panasnya. Namun dengan listrik begini lebih stabil dan mudah," jelas dia.

Ia berharap layanan PLN terus maksimal dan terkait usaha yang dijalani bisa didukung melalui program PLN.

"Tentu untuk perhatian sangat kami perlukan terutama di kawasan mangrove karena di sana tempat membantik belum ada listriknya. Sehingga masih manual," kata dia.

Dalam usaha membatik dalam dua bulan ini baru mulai bangkit setelah diterpa pandemi COVID-19. Usaha yang dibangunanya sejak 2013 lalu tersebut sudah memiliki binaan atau kampung batik di Singkawang sudah lima lokasi.

"Untuk motif batik paling laris yakni tiga penjuru yang menunjukkan tiga pintu masuk Singkawang dan keberagaman suku mulai Melayu, Tionghua dan Dayak. Harga motif tersebut 3 jutaan," jelas dia.

Baca juga: PLN dorong UMKM Larasita tingkatkan produksi dan go international
Baca juga: PLN ikut hadirkan Pusat Kuliner UMKM dan Pasar Tani di Pontianak
Baca juga: Mengintip inspirasi dari 250 UMK di PLN TJSL Fest 2021
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021