Wakil Bupati (Wabup) Kayong Utara Effendi Ahmad mengaku kondisi badannya sudah lebih nyaman dibanding sebelumnya setelah beberapa hari dirawat di ruang ICU RSUD Agoesdjam Ketapang.
Saat ditemui di lantai dua ruang ICU rumah sakit tersebut di Ketapang pada Rabu, terlihat di tangan kirinya masih terpasang infus serta di di lengan dan ujung jari kanan juga dipasang alat medis.
"Kondisi saya sekarang tidak seperti kemaren, sudah banyak perubahan, sudah lebih nyaman. Insya Allah itu berkat doa semua. Semoga sesuai target pada Sabtu sudah ada kesimpulan dari Dokter Jantung, apakah saya dirujuk atau tidak," jelasnya.
Ia menambahkan, jika memang dirujuk maka pada Minggu ini ia akan berangkat ke rumah sakit di Jakarta. Jadi sekarang fokus pemulihan kesehatan dulu.
Ia mengungkapkan akibat sakit yang dialami membuat ada beberapa kegiatan yang sudah dijadwalkan harus ditunda. "Ini jadi pelajaran berharga buat saya, bahwa pola hidup seperti makan dan istirahat wajib teratur. Selama ini makan dan istirahat saya kurang teratur karena rutinitas lumayan sibuk," kata dia.
Dijelaskannya padatnya aktivitas itu lantaran tugas dan kewajiban selain sebagai wabup dan juga penceramah. Selama ini ia berusaha memenuhi undangan para pihak dan biasa kalau ceramah satu hari kadang ada dua sampai tiga titik.
"Tapi ke depan mesti harus diatur, cukup sekali saja dan jam sembilan malam (21.00 WIB) diusahakan sudah istirahat tidur. Biasanya kalau sudah ngobrol saya itu baru tidur jam satu atau jam dua malam. Jadi ini jadi pelajaran berharga buat saya, buat kita semua agar menjaga pola hidup, menjaga kesehatan sangat penting," pesannya.
Ruangan tempat ia dirawat tidak terlalu luas, berukuran sekitar tiga kali empat meter tanpa ada fasilitas tambahan seperti WC atau toilet. Kemudian hanya ada dua kursi, tiap kursi hanya untuk satu orang. Dalam ruangan itu tidak ada tempat tidur lain. Sehingga keluarga yang menjaga Wabup jika ingin istirahat harus berbaring di lantai.
Meski dirawat di ruangan sederhana tapi Wabup sangat berterimakasih kepada Pemerintah dan RSUD Dr Agoesdjam Ketapang. "Kami yang minta dirawat di ruangan ICU ini, bukan di ruang perawatan. Ini kan ICU jadi beginilah ruangannya," ungkap Wabup kepada ANTARA di Ketapang, Rabu (24/11).
Pihaknya mempertimbangkan jika dirawat di ruang ICU maka bisa mendapatkan pelayanan lebih cepat jika ada keluhan. "Kalau ruangan ini bagi saya sudah bagus. Saya yang penting enak dan nyaman, sudah sangat bersukur," ucapnya.
"Kemudian hal terpenting juga adalah pelayanan dan pengobatannya, bukan ruangan besar dan bagus. Alhamdulillah pelayanan di RSUD Agoesdjam ini sudah bagus. Kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah dan RSUD Agoesdjam Ketapang ini, para dokter, perawat dan semuanya lah," lanjut Wabup.
Terhadap penyakitnya, Wabup menceritakan sebenarnya sudah ada tanda-tanda sejak beberapa hari sebelumnya. Di antaranya terkadang timbul rasa sedikit sakit di dada hingga ke belakang badannya. Namun ia mengira hanya masuk angin biasa.
"Saya kena di Kantor Bupati saat zoom meting dengan Kemendagri, Kemenkeu dan lain-lain. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit di KKU kemudian ke Ketapang. Seumur-umur saya, baru ini masuk ICU," tuturnya.
Meski hanya untuk duduk ia belum bisa bangun sendiri. Namun Wabup tetap melaksanakan solat. Ia dibantu istrinya dan lainnya untuk berwudhu. Mulai muka hingga akhir wudhu pada kaki diusapkan seorang laki-laki yang menjaganya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Saat ditemui di lantai dua ruang ICU rumah sakit tersebut di Ketapang pada Rabu, terlihat di tangan kirinya masih terpasang infus serta di di lengan dan ujung jari kanan juga dipasang alat medis.
"Kondisi saya sekarang tidak seperti kemaren, sudah banyak perubahan, sudah lebih nyaman. Insya Allah itu berkat doa semua. Semoga sesuai target pada Sabtu sudah ada kesimpulan dari Dokter Jantung, apakah saya dirujuk atau tidak," jelasnya.
Ia menambahkan, jika memang dirujuk maka pada Minggu ini ia akan berangkat ke rumah sakit di Jakarta. Jadi sekarang fokus pemulihan kesehatan dulu.
Ia mengungkapkan akibat sakit yang dialami membuat ada beberapa kegiatan yang sudah dijadwalkan harus ditunda. "Ini jadi pelajaran berharga buat saya, bahwa pola hidup seperti makan dan istirahat wajib teratur. Selama ini makan dan istirahat saya kurang teratur karena rutinitas lumayan sibuk," kata dia.
Dijelaskannya padatnya aktivitas itu lantaran tugas dan kewajiban selain sebagai wabup dan juga penceramah. Selama ini ia berusaha memenuhi undangan para pihak dan biasa kalau ceramah satu hari kadang ada dua sampai tiga titik.
"Tapi ke depan mesti harus diatur, cukup sekali saja dan jam sembilan malam (21.00 WIB) diusahakan sudah istirahat tidur. Biasanya kalau sudah ngobrol saya itu baru tidur jam satu atau jam dua malam. Jadi ini jadi pelajaran berharga buat saya, buat kita semua agar menjaga pola hidup, menjaga kesehatan sangat penting," pesannya.
Ruangan tempat ia dirawat tidak terlalu luas, berukuran sekitar tiga kali empat meter tanpa ada fasilitas tambahan seperti WC atau toilet. Kemudian hanya ada dua kursi, tiap kursi hanya untuk satu orang. Dalam ruangan itu tidak ada tempat tidur lain. Sehingga keluarga yang menjaga Wabup jika ingin istirahat harus berbaring di lantai.
Meski dirawat di ruangan sederhana tapi Wabup sangat berterimakasih kepada Pemerintah dan RSUD Dr Agoesdjam Ketapang. "Kami yang minta dirawat di ruangan ICU ini, bukan di ruang perawatan. Ini kan ICU jadi beginilah ruangannya," ungkap Wabup kepada ANTARA di Ketapang, Rabu (24/11).
Pihaknya mempertimbangkan jika dirawat di ruang ICU maka bisa mendapatkan pelayanan lebih cepat jika ada keluhan. "Kalau ruangan ini bagi saya sudah bagus. Saya yang penting enak dan nyaman, sudah sangat bersukur," ucapnya.
"Kemudian hal terpenting juga adalah pelayanan dan pengobatannya, bukan ruangan besar dan bagus. Alhamdulillah pelayanan di RSUD Agoesdjam ini sudah bagus. Kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah dan RSUD Agoesdjam Ketapang ini, para dokter, perawat dan semuanya lah," lanjut Wabup.
Terhadap penyakitnya, Wabup menceritakan sebenarnya sudah ada tanda-tanda sejak beberapa hari sebelumnya. Di antaranya terkadang timbul rasa sedikit sakit di dada hingga ke belakang badannya. Namun ia mengira hanya masuk angin biasa.
"Saya kena di Kantor Bupati saat zoom meting dengan Kemendagri, Kemenkeu dan lain-lain. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit di KKU kemudian ke Ketapang. Seumur-umur saya, baru ini masuk ICU," tuturnya.
Meski hanya untuk duduk ia belum bisa bangun sendiri. Namun Wabup tetap melaksanakan solat. Ia dibantu istrinya dan lainnya untuk berwudhu. Mulai muka hingga akhir wudhu pada kaki diusapkan seorang laki-laki yang menjaganya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021