Dinas Kesehatan dan KB Singkawang akan mengantisipasi masuknya virus COVID-19 varian Omicron dengan secara rutin melakukan upaya testing dan tracing terhadap penyebaran virus mematikan tersebut.
"Kita juga berharap, agar petugas KKP bandara dan perbatasan darat dengan Malaysia dapat mendeteksi adanya orang yang terkena COVID-19 dan melakukan karantina sebelum masuk ke Kota Singkawang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Rindar Prihartono, di Singkawang, Minggu.
Meski belum ada laporan mengenai masuknya virus COVID-19 jenis Omicron, pihaknya tetap melakukan antisipasi terhadap penyebaran COVID-19 di Kota Singkawang.
"Alhamdulillah sudah sekitar sebulan ini Kota Singkawang belum ada kasus baru COVID-19," ujarnya.
Dia berharap tidak terjadi lagi kenaikan kasus COVID-19 di Kota Singkawang karena Singkawang sudah nol kasus.
"Jika memang masih terjadi kenaikan kasus, maka kita akan aktifkan kembali isolasi terpusat di BLKI dan tentu kesiapan rumah sakit se-Kota Singkawang juga tetap diprioritaskan untuk merawat pasien COVID-19," ungkapnya.
Mengenai upaya testing dan tracing, dia mengakui secara rutin tetap lakukan. Sehingga testing tetap dilakukan di seluruh faskes baik di rumah sakit, Puskesmas dan klinik untuk orang yang suspek COVID-19 melalui skrining terhadap pasien yang berobat.
Pihaknya juga akan selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang ada karena sudah punya pengalaman menangani COVID-19 ketika Kota Singkawang berstatus zona merah.
"Sehingga seluruh fasilitas kesehatan, tenaga, obat dan termasuk ketersediaan oksigen dalam keadaan aman sampai saat ini," jelasnya.
Rindar mengungkapkan, capaian vaksinasi COVID-19 per-17 Desember 2021, untuk dosis pertama sudah mencapai 69,70 persen dan dosis kedua sudah 55,08 persen.
"Berarti target 70 persen untuk dosis pertama sampai dengan akhir tahun bisa tercapai dan bahkan terlampaui. Untuk percepatan vaksinasi kita terus menggerakkan seluruh lintas sektor terkait seperti Camat, Lurah, RT, RW, TNI, Polri, serta seluruh tim vaksinasi yang ada di Kota Singkawang," tuturnya.
Pemkot Singkawang, katanya, berkomitmen untuk mengikuti kebijakan yang ada terlebih saat ini Kota Singkawang sudah berada pada pemberlakuan PPKM level 1.
Berdasarkan pemantauannya di lapangan, memang banyak masyarakat yang sudah mulai kendor dengan penerapan protokol kesehatan.
"Contohnya dalam penggunaan masker. Kita menyadari bahwa prokes mulai kendor di masyarakat, namun kami Dinas Kesehatan dan Puskesmas selalu mengedukasi masyarakat untuk selalu melaksanakan minimal 5M di dalam aktivitas sehari-hari," ujarnya.
Menjelang Natal dan Tahun Baru serta mengantisipasi penyebaran varian Omicron di Kota Singkawang, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Singkawang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan berupa 5M.
"Yaitu mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas sehingga kita dapat menghindari peningkatan kasus COVID-19 di Kota Singkawang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kita juga berharap, agar petugas KKP bandara dan perbatasan darat dengan Malaysia dapat mendeteksi adanya orang yang terkena COVID-19 dan melakukan karantina sebelum masuk ke Kota Singkawang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Rindar Prihartono, di Singkawang, Minggu.
Meski belum ada laporan mengenai masuknya virus COVID-19 jenis Omicron, pihaknya tetap melakukan antisipasi terhadap penyebaran COVID-19 di Kota Singkawang.
"Alhamdulillah sudah sekitar sebulan ini Kota Singkawang belum ada kasus baru COVID-19," ujarnya.
Dia berharap tidak terjadi lagi kenaikan kasus COVID-19 di Kota Singkawang karena Singkawang sudah nol kasus.
"Jika memang masih terjadi kenaikan kasus, maka kita akan aktifkan kembali isolasi terpusat di BLKI dan tentu kesiapan rumah sakit se-Kota Singkawang juga tetap diprioritaskan untuk merawat pasien COVID-19," ungkapnya.
Mengenai upaya testing dan tracing, dia mengakui secara rutin tetap lakukan. Sehingga testing tetap dilakukan di seluruh faskes baik di rumah sakit, Puskesmas dan klinik untuk orang yang suspek COVID-19 melalui skrining terhadap pasien yang berobat.
Pihaknya juga akan selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang ada karena sudah punya pengalaman menangani COVID-19 ketika Kota Singkawang berstatus zona merah.
"Sehingga seluruh fasilitas kesehatan, tenaga, obat dan termasuk ketersediaan oksigen dalam keadaan aman sampai saat ini," jelasnya.
Rindar mengungkapkan, capaian vaksinasi COVID-19 per-17 Desember 2021, untuk dosis pertama sudah mencapai 69,70 persen dan dosis kedua sudah 55,08 persen.
"Berarti target 70 persen untuk dosis pertama sampai dengan akhir tahun bisa tercapai dan bahkan terlampaui. Untuk percepatan vaksinasi kita terus menggerakkan seluruh lintas sektor terkait seperti Camat, Lurah, RT, RW, TNI, Polri, serta seluruh tim vaksinasi yang ada di Kota Singkawang," tuturnya.
Pemkot Singkawang, katanya, berkomitmen untuk mengikuti kebijakan yang ada terlebih saat ini Kota Singkawang sudah berada pada pemberlakuan PPKM level 1.
Berdasarkan pemantauannya di lapangan, memang banyak masyarakat yang sudah mulai kendor dengan penerapan protokol kesehatan.
"Contohnya dalam penggunaan masker. Kita menyadari bahwa prokes mulai kendor di masyarakat, namun kami Dinas Kesehatan dan Puskesmas selalu mengedukasi masyarakat untuk selalu melaksanakan minimal 5M di dalam aktivitas sehari-hari," ujarnya.
Menjelang Natal dan Tahun Baru serta mengantisipasi penyebaran varian Omicron di Kota Singkawang, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Singkawang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan berupa 5M.
"Yaitu mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas sehingga kita dapat menghindari peningkatan kasus COVID-19 di Kota Singkawang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021