PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melakukan upaya antisipasi terhadap peningkatan pemakaian BBM dan elpiji di Provinsi Kalimantan Barat, salah satunya dengan menyiagakan sebanyak 26 SPBU dengan operasi 24 jam di wilayah padat perayaan Natal dan Tahun Baru di provinsi itu.

"Kami telah menyiagakan sebanyak 26 SPBU atau terbanyak di Kalbar, terutama di jalur padat kendaraan dan wisata atau totalnya sebanyak 66 SPBU untuk di Pulau Kalimantan, yakni  yang tersebar di Kalimantan Timur 14 SPBU, Kalimantan Tengah 10 SPBU, dan Kalimantan Selatan 16 SPBU," kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Freddy Anwar dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, seluruh SPBU siaga itu akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan penambahan stok sejak H-7 Natal.

Selain itu, pihaknya juga melakukan peningkatan stok untuk BBM jenis pertalite untuk wilayah Kalbar, yakni  sebesar 4,6 persen dari pemakaian normal bulanan atau sekitar 1.682 KL/hari menjadi 1.759 KL/hari.

Kemudian untuk BBM pertamax juga dilakukan peningkatan stok sebesar 1,6 persen dari pemakaian normal bulanan atau sekitar 99 KL/hari menjadi 101 KL/hari, pertamax turbo sebesar 7,4 persen dari pemakaian normal bulanan atau sekitar 2,8 KL/hari menjadi 3,1 KL/hari.

"Untuk solar juga dilakukan peningkatan stok sebesar 1,1 persen dari kebutuhan normal bulanan atau sekitar 971 KL/hari menjadi 982 KL/hari, kemudian dexlite 42 persen dari kebutuhan normal bulanan atau sekitar 125 KL/hari menjadi 178 KL/hari," ujarnya.

Dan Pertamina dex untuk wilayah Kalbar estimasi pemakaiannya cenderung mengalami penurunan 6,9 persen dari pemakaian normal atau sekitar 11,8 KL/hari menjadi 10,9 KL/hari, katanya.

Sementara itu, untuk pemenuhan kebutuhan elpiji, pihaknya  juga meningkatkan stok sebesar 5,8 persen dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 1.378 Metrik Ton dari pemakaian normal bulanan yaitu 1.302 Metrik Ton untuk wilayah Kalimantan.

"Untuk wilayah Kalbar penambahan fakultatif sebanyak 416 Metrik Ton (138.800 tabung)," ungkapnya.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021