Miliarder dan pendiri Microsoft Bill Gates yakin bahwa COVID-19 bisa menjadi pandemi terakhir, meskipun dia tidak bisa memastikan bahwa di masa mendatang tidak akan ada pandemi baru.
Meskipun demikian, Bill Gates kembali mengingatkan dunia tentang perlunya memprioritaskan "penghapusan" pandemi sebagai ancaman bagi umat manusia, sebagaimana ia uraikan dalam buku barunya yang bakal beredar Mei mendatang.
"Saya telah menulis sebuah buku tentang bagaimana kita dapat memastikan dunia tidak pernah menderita melewati sesuatu (pandemi) seperti COVID-19 lagi," tulis Bill Gates dalam blog pribadinya, dikutip Minggu.
Bill menyadari, pernyataannya bahwa COVID-19 bisa menjadi pandemi terakhir memang sulit dipercaya ketika seluruh dunia hingga sekarang masih berjuang mengendalikan COVID.
Dua tahun terakhir, kata Bill Gates, telah menyebabkan sejumlah besar kesulitan yang luar biasa di seluruh dunia, dan tidak mudah untuk merasa optimistis ketika harus menanggung kesengsaraan yang dialami begitu banyak orang.
"Tetapi setiap kali saya melihat penderitaan yang ditimbulkan oleh COVID–setiap kali saya membaca tentang jumlah kematian terbaru atau mendengar tentang seseorang yang kehilangan pekerjaan atau mengemudi di dekat sekolah yang tutup—saya tidak bisa membantu tapi berfikir: Kita tidak perlu melakukan ini lagi," tulis Gates.
Bill Gates mengatakan telah mengikuti soal COVID sejak awal-awal wabah, bekerja dengan para ahli dari dalam dan luar Gates Foundation yang memperjuangkan tanggapan yang lebih adil dan telah memerangi penyakit menular selama beberapa dekade.
"Saya telah belajar banyak dalam prosesnya—baik tentang pandemi ini maupun bagaimana kita menghentikan pandemi berikutnya—dan saya ingin membagikan apa yang saya dengar kepada orang-orang," katanya.
Jadi, melalui bukunya yang akan dirilis, Bill Gates mengulas tentang bagaimana dunia bisa memastikan bahwa tidak ada lagi yang menderita melewati pandemi di masa mendatang.
Buku Bill Gates berjudul "How to Prevent the Next Pandemic" dijadwalkan beredar pada 3 Mei 2022, dan diterbitkan oleh Knopf di AS dan Penguin Random House secara internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Meskipun demikian, Bill Gates kembali mengingatkan dunia tentang perlunya memprioritaskan "penghapusan" pandemi sebagai ancaman bagi umat manusia, sebagaimana ia uraikan dalam buku barunya yang bakal beredar Mei mendatang.
"Saya telah menulis sebuah buku tentang bagaimana kita dapat memastikan dunia tidak pernah menderita melewati sesuatu (pandemi) seperti COVID-19 lagi," tulis Bill Gates dalam blog pribadinya, dikutip Minggu.
Bill menyadari, pernyataannya bahwa COVID-19 bisa menjadi pandemi terakhir memang sulit dipercaya ketika seluruh dunia hingga sekarang masih berjuang mengendalikan COVID.
Dua tahun terakhir, kata Bill Gates, telah menyebabkan sejumlah besar kesulitan yang luar biasa di seluruh dunia, dan tidak mudah untuk merasa optimistis ketika harus menanggung kesengsaraan yang dialami begitu banyak orang.
"Tetapi setiap kali saya melihat penderitaan yang ditimbulkan oleh COVID–setiap kali saya membaca tentang jumlah kematian terbaru atau mendengar tentang seseorang yang kehilangan pekerjaan atau mengemudi di dekat sekolah yang tutup—saya tidak bisa membantu tapi berfikir: Kita tidak perlu melakukan ini lagi," tulis Gates.
Bill Gates mengatakan telah mengikuti soal COVID sejak awal-awal wabah, bekerja dengan para ahli dari dalam dan luar Gates Foundation yang memperjuangkan tanggapan yang lebih adil dan telah memerangi penyakit menular selama beberapa dekade.
"Saya telah belajar banyak dalam prosesnya—baik tentang pandemi ini maupun bagaimana kita menghentikan pandemi berikutnya—dan saya ingin membagikan apa yang saya dengar kepada orang-orang," katanya.
Jadi, melalui bukunya yang akan dirilis, Bill Gates mengulas tentang bagaimana dunia bisa memastikan bahwa tidak ada lagi yang menderita melewati pandemi di masa mendatang.
Buku Bill Gates berjudul "How to Prevent the Next Pandemic" dijadwalkan beredar pada 3 Mei 2022, dan diterbitkan oleh Knopf di AS dan Penguin Random House secara internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022